Ini Ketangguhan Rantis Asal Korsel yang Kawal Polres Karanganyar

Ini Ketangguhan Rantis Asal Korsel yang Kawal Polres Karanganyar

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 22 Jun 2020 16:27 WIB
Satu unit barracuda disiagakan di Mapolres Karanganyar, Senin (22/6/2020).
Foto: (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)Satu unit barracuda disiagakan di Mapolres Karanganyar.
Jakarta -

Pasca penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni, Polres tersebut melakukan peningkatan penjagaannya. Salah satu upayanya adalah menambahkan kendaraan rantis yang bersiaga berupa Armoured Personal Vehicle (APC).

Dapat dikenali kendaraan taktis itu merupakan Barracuda yang dibuat di Korea Selatan. Barracuda merupakan kendaraan angkut pasukan lapis baja yang didesain sebagai kendaraan pengintai atau keperluan keamanan.

Barracuda yang digunakan kepolisian Indonesia dikembangkan oleh perusahaan Doosan Infracore Defense Products BG asal Korea Selatan. Doosan Infraforce juga dikenal sebagai produsen kendaraan militer bagi tentara di Korea Selatan. Kemudian sejak tahun 2007, Barracuda mulai dijual di luar Korea Selatan termasuk Indonesia dan Irak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari situs Army Guide, Selasa (24/9/2019), Barracuda dibangun dari sasis truk Mercedes-Benz UNIMOG U-5000 (4x4). Barracuda bisa mengangkut 12 orang di dalamnya.

Pasukan kepolisian juga bisa menembakkan senjata dari dalam Barracuda. Baja yang melapisi Barracuda menjamin pasukan di dalam aman dari serangan proyektil 7,62 mm. Barracuda juga aman dari lemparan granat yang meledak.

ADVERTISEMENT

Barracuda juga telah dibekali beberapa peralatan persenjataan lengkap untuk digunakan para pasukan yang berada di dalamnya ketika dalam kondisi darurat.

Barracuda memiliki bobot seberat 11,7 ton dan dibekali mesin diesel turbo DaimlerChrysler OM 924LA. Mesin dikawinkan dengan transmisi DaimlerChrysler Electrical Pneumatic Shifting (EPS. Transmisi tersebut memiliki konfigurasi delapan gigi maju dan enam mundur.

Meski bobotnya cukup berat, Barracuda masih sanggup melaju hingga kecepatan 100 km/jam di jalan.

Kendaraan taktis Satuan Brimob tersebut dterjunkan oleh Polda Jawa Tengah untuk membantu pengamanan Karanganyar. Kompol Busroni bersama sopirnya, Bripda Hanif Ariyono, dan seorang relawan menjadi korban penyerangan pria yang membawa celurit. Korban hanya mengalami luka, sementara pelaku tewas kehabisan darah usai ditembak kakinya tiga kali.




(rip/lth)

Hide Ads