Pasar Menciut, Suzuki Indonesia Pikir-pikir Jual Mobil Diesel Lagi

Pasar Menciut, Suzuki Indonesia Pikir-pikir Jual Mobil Diesel Lagi

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 05 Jun 2020 14:58 WIB
Ototest Suzuki Ertiga Diesel
Ertiga diesel yang sempat dijual Suzuki di awal 2017 Foto: Rangga Rahadiansyah
Jakarta -

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sempat menjual Ertiga mesin diesel, tetapi harus menyudahi penjualan. Belajar dari Ertiga itu, pihak Suzuki pikir-pikir ulang untuk menjual mobil bermesin diesel sebab pasarnya sedikit.

"Walaupun secara global kendaraan diesel stok masih ada, untuk masyarakat Indonesia, market-nya sudah niche," kata Head of 4W Brand Development & Marketing Research, PT Suzuki Idomobil Sales Harold Donnel saat diskusi virtual yang diadakan Forum Wartawan Otomotif, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya penjualan Ertiga Diesel di awal pengenalan tidak buruk-buruk amat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sempat telurkan Ertiga Diesel di 2017 awal di mana memang kita lihat dari penjualan pada waktu itu masih sesuai dengan target, 11-20 persen kontribusi dari total jualan Ertiga pada waktu itu, secara target terakomodir tidak terlalu berbeda," tutur Harold.

Saat ini belum ada pabrikan lain yang menawarkan sebuah Low MPV bermesin diesel. Meski demikian, Harold menyebut ada beberapa kendala saat memasarkan mobil bermesin diesel di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Salah studi yang kita lakukan, kendaraan diesel ini sensitif dengan masyarakat, satu kebiasaan perawatan, kedua sensitif bahan bakar itu sendiri, ketiga adalah teknologi yang disematkan pada kendaraan tersebut," ujar Harold.

"Perawatan dari bensin dan diesel itu totally different, sensasi berkendara juga berbeda," sambungnya.

Terakhir, masalah mobil diesel menurut pihaknya lantaran kendala terkait distribusi bahan bakar.

"Kalau mungkin di kota besar, ngomongin diesel masih mudah istilahnya. Seandainya kita cek market yang ada beberapa kota kecil seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, tersedia dieselnya, tapi antrean sangat panjang, artinya itu akan memberikan bad experience ke konsumen kita."

"Ketiga teknologi, ada auto stop dan auto start kalau seandainya sedang lampu merah, setelah kita review dari market itu adjustment cukup lama, artinya banyak konsumen yang tidak terbiasa dengan hal tersebut, atas dasar tiga hal tersebut kita berpikir ulang untuk memasukan kendaraan mesin diesel kembali ke Indonesia," pungkasnya.




(riar/din)

Hide Ads