Larangan mudik beserta penyekatan arus balik telah mengubah budaya masyarakat Indonesia selama pandemi virus Corona ini. Di jalur darat khususnya melalui jalur tol saja terjadi penurunan yang sangat signifikan.
"Kita mudik balik tahun ini diwarnai oleh hal-hal seperti pembatasan yang tadinya (seperti mudik tahun lalu-Red) kita berupaya melancarkan. Kali ini kita melakukan penyekatan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19, mulai dari PSBB, kemudian juga pengendalian transportasi, larangan mudik, WFH dan sebagainya, memang ini kami amati sangat berpengaruh terhadap pola pergerakan masyarakat, musim libur 2020," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru dalam diskusi bersama Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) melalui konferensi video digital, Rabu (27/5/2020).
Heru menyebutkan PT Jasa Marga selaku penyedia jasa layanan tol mencatatkan ada penurunan arus balik sebesar 62% selama arus balik dari tanggal 25-26 Mei 2020. Pada tahun sebelumnya di hari kedua dan ketiga lebaran tercatat ada 326 ribu juta pergerakan arus balik ke Jakarta sedangkan tahun ini hanya 111 ribu saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Arus kembali ke Jakarta baru dua hari yang kita monitor dari 25-26 Mei, dua hari ini rekapitulasinya adalah penurunan 66 persen dari tahun lalu 326 ribu tahun ini adalah sekitar 111 ribu," ungkapnya.
Sebelumnya Jasa Marga juga mencatatkan ada penurunan signifikan saat proses mudik dari h-7 lebaran sampai h-1 lebaran. Pada masa itu terjadi penurunan sebesar 62 persen yang mana pada tahun 2019 ada 1,2 juta pemudik lewa tol sedangkan tahun ini hanya 400 ribu.
"Data kami memang sangat berpengaruh terhadap pola pergerakan masyarakat kemaren musim libur 2020. Kalau pas lagi mudik kemarin kami mencatat
saat h-7 sampai h-1 terjadi penurunan 62 persen dari tahun lalu 1,2 juta kemudian tahun ini jadi 400 ribu," tuturnya.
Di hari lebaran juga terjadi penurunan pergerakan masyarakat lewat tol. Penurunan ini terjadi baik dari yang keluar maupun masuk Jabodetabek.
"Pola sama juga terjadi saat arus silaturahmi di lebaran hari pertama di mana untuk yang keluar Jabodetabek turun sangat signifikan sekali, 81 persen , kalau tahun lalu 197 ribu tahun ini hanya sekitar 37 ribu. Sedangkan masuk ke Jabodetabek 68 persen dari 110 ribu jadi 35 ribu," pungkasnya.
(rip/riar)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP