Pemanasan global memaksa berbagai industri beralih ke energi terbarukan. Industri otomotif pun mencari cara untuk beralih dari penggunaan bahan bakar fosil. Ke depan, dipercaya CO2 bisa menjadi alternatif penggerak kendaraan.
Dikutip Visordown, ada sebuah tim dari Carbon Engineering (CE) yang mengembangkan sistem bernama 'Direct Air Capture'. Sistem itu akan mengubah udara sekitar menjadi bahan bakar baru.
Prosesnya disebut 'air to fuels' yang dicapai melalui tiga langkah utama. Pertama, CO2 dari udara di sekitar ditangkap melalui penggunaan kipas dan struktur seperti sarang lebah yang menjebak molekulnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, elektrolisis digunakan untuk membuat hidrogen dan oksigen keluar dari air. Langkah terakhir, CO2 dikombinasikan dengan hidrogen dan campuran disintesis menjadi bahan bakar.
Menurut CEO Carbon Engineering, Steve Oldham, bahan bakar yang diproduksi melalui proses ini sebenarnya lebih unggul daripada yang diperoleh secara tradisional melalui pemrosesan minyak bumi. Dia bahkan mengklaim bahan bakar yang dihasilkannya lebih sedikit menghasilkan polusi.
Disebutkan, bahan bakar yang diproses dari CO2 itu menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk mesin dibandingkan bahan bakar minyak.
Salah satu penghambat sistem ini adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk membuat bahan bakar, menghasilkan hidrogen dengan memecah molekul air yang rumit dan menggunakan banyak tenaga listrik.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Kesaksian Pemobil Lihat Ban Bocor Massal di Tol Cipularang
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain