Sejak diberlakukannya larangan mudik mulai Jumat (24/4/2020), operasional bus pariwisata dan bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di Indonesia praktis berhenti seluruhnya. Untuk mengantisipasi ketiadaan pemasukan, muncul wacana menjadikan bus penumpang sebagai bus angkutan barang.
"Saat ini kan pesawat tidak terbang juga. Nah kami di PO Bus kan rata-rata punya izin paket, izin jasa titipan. Saya berharap dari bus-bus yang ada itu kan bisa dikaryakan (untuk mengangkut barang)," bilang General Manager Operasional PT Pahala Kencana, Ika Kuswardhani, dalam diskusi melalui video conference bersama Institut Studi Transportasi, Minggu (26/4/2020).
Ika menjelaskan, transportasi darat tidak kalah cepat dengan transportasi udara. Terlebih saat ini sudah ada ruas tol Trans-Jawa yang melancarkan arus distribusi barang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bus-bus perlu mendapat fasilitas seperti itu agar tidak benar-benar mati. Paling tidak kami masih ada opsi pengganti untuk bisa sedikit bergerak," jelas Ika.
Tak hanya bisa menambah pemasukan operator bus, menurut Ika kebijakan itu juga bisa melancarkan distribusi barang ke berbagai daerah. Apalagi di saat ini banyak orang memanfaatkan situs online untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari.
Pernyataan itu pun langsung direspons oleh Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Ahmad Yani. Menurut Yani, pemerintah pasti mempertimbangkan opsi tersebut. Namun perlu diskusi lebih lanjut untuk memastikan kesiapannya.
"Saya kira kebijakan itu pasti ada dari pemerintah, cuma kami belum menetapkan. Kami mau mendiskusikan dulu. Dan ini kan ada juga teman-teman angkutan barang yang lain, apakah ini terganggu atau tidak. Ini juga menjadi penting," jawab Yani.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah