Kasus positif virus corona baru atau COVID-19 di Indonesia kian melonjak. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mendorong agar pabrikan otomotif turut memproduksi alat kesehatan untuk penanganan pasien corona.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang menyatakan produsen otomotif diharap bisa memproduksi alat kesehatan seperti ventilator atau alat bantu pernapasan.
"Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal melalui kerja sama antara industri otomotif dengan industri komponen," ujar Agus dalam keterangan resminya, Jumat (27/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dua Karyawan Tesla Positif Corona |
Hingga Jumat (27/3), angka positif mencapai 1.046 dan kematian kasus positif COVID-19 menjadi 87 orang. Permintaan akan alat bantu ventilator dan Alat Pelindung Diri (APD) semakin tinggi.
Kemenperin juga meminta industri tekstil untuk bisa memproduksi APD kebutuhan para tenaga kesehatan. APD yang dibutuhkan, meliputi pakaian, caps, towel, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan dan kacamata pelindung wajah (goggles).
"Selain industri APD, kami juga mendorong produsen tekstil di dalam negeri dapat ikut men-supply APD dan masker. Sebab, saat ini kita masih butuh cukup banyak dalam menghadapi penyebaran virus korona di Indonesia," ucap Agus.
"Kami terus aktif berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan untuk kelancaran izin edar dan impor bahan bakunya," imbuh Agus.
Dia memproyeksikan kebutuhan APD akan meningkat dalam empat bulan ke depan hingga 12 juta pieces.
"Dengan kondisi seperti saat ini, kemungkinan demand dapat bertambah hingga 100 % bahkan 500 %," tambah Agus.
Untuk mendorogn hal itu, pemerintah telah menerbitkan stimulus ekonomi kedua berupa pembebasan sementara bea masuk bahan baku industri, kemudahan proses importasi bahan baku, serta penjaminan ketersediaan pasokan pangan strategis.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini