Driver Terimbas Corona, Uber Beri Bantuan Keuangan Sampai Rp 26 Juta Per Orang

Driver Terimbas Corona, Uber Beri Bantuan Keuangan Sampai Rp 26 Juta Per Orang

Doni Wahyudi - detikOto
Kamis, 19 Mar 2020 08:12 WIB
LONDON, ENGLAND - DECEMBER 22:  An Uber driver poses for a photograph in an Uber t-shirt and holding a smart phone displaying the Uber app after delivering petitions to the Transport for London headquarters on December 22, 2015 in London, England. The Uber drivers formally handed in the petition, signed by over 205,000 people, to oppose proposals such as introducing minimum 5 minute waiting times.  (Photo by Carl Court/Getty Images)
Uber menjanjikan memberi bantuan keuangan buat drivernya yang positif corona atau harus menjalani isolasi selama dua pekan (Carl Court/Getty Images)
Jakarta - Perusahaan taksi online Uber, menjanjikan bantuan keuangan buat driver-nya yang positif corona atau harus dikarantina karena menjadi suspect corona.

Karena berinteraksi langsung dengan orang banyak, driver taksi (online maupun konvensional) dianggap rentan tertular corona. Uber, dikutip dari engadget, telah menyiapkan rencanya khusus buat driver-nya yang terpaksa berhenti kerja karena virus tersebut.

Disebutkan, Uber akan memberikan bantuan keuangan selama dua minggu pada pengemudi yang positif corona. Mereka yang wajib menjalani karantina dua pekan karena alasan yang sama juga akan dapat bantuan finansial.



Berapa besar uang yang akan diterima driver Uber?

Karena jumlah yang didapat setiap driver setiap hari tidak menentu, Uber akan membuat rata-rata pemasukan dalam enam bulan ke belakang. Jika si driver belum genap enam bulan menjadi rekan mereka, maka rata-ratanya diambil dari saat mereka mulai sampai tanggal 6 Maret.

Disebutkan, pengemudi Uber yang menghasilkan US$ 28,57 (Rp 442.000) per hari, maka selama dua pekan dia akan menerima US$ 400 (Rp 6,1 juta). Sementara jika pe harinya bisa mendapat US$ 121,42 per hari (Rp 1,8 juta), maka selama dua pekan Uber akan memberi bantuan total sebesar US$ 1.700 (Rp 26,3 juta).



"Kami percaya kebijakan ini membuat kami bisa berlaku cukup adil pada mereka yang memakai platform kami untuk sementara waktu, demi membantu mendapatkan pemasukan. Juga pada mereka yang mengandalkan platform kami untuk mencari pendapatan," demikian pernyataan resmi Uber.


(din/rgr)

Hide Ads