Hal tersebut diungkapkan salah satu praktisi keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu yang juga menjabat Instruktur & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Pada Senin Siang (16/12) ia sudah menjajal tol sepanjang 36,4 kilometer ini.
Jusri mengatakan jalan tol layang dibuat naik dan turun serta ada beberapa tikungan yang membuat pengemudi harus lebih waspada. Ia pun mencatat selama perjalanan, kondisi jalan tol layang Japek dirasa kurang nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jusri merasakan kondisi jalan bergelombang makin terasa karena banyaknya sambungan siar muai (Ekspansion Joint). Sebelumnya kontraktor proyek Tol Layang Japek juga menyebut bahwa jembatan didesain dengan expansion joint setiap 180 meter. Expansion joint tersebut didesain untuk tahan gempa.
"Gelombang sangat terasa sekali adalah pada saat kita melintasi expansion joint itu terasa sekali 'jedeer' keras sekali bunyinya, pada saat itu saya membuka kaca dan mendengar mobil-mobil yang melewati itu," terang Jusri memberi gambaran.
Hal ini menimbulkan guncangan hingga membuat pengendara merasa mual.
"Pengendara tidak tau kalau jalan ini bergelombang, tetapi bergelombangnya ini memualkan namun masih dalam batas toleransi," tutur Jusri.
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah