Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menilai secara konstruksi, tol ini sudah layak digunakan. Namun jika dioperasikan untuk komersial, tol layang japek masih perlu melengkapi sarana serta perbaikan terutama aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.
Ia menyoroti proses membangun kelengkapan sarana dan prasarana tol harus dikebut guna keamanan pengguna tol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses penyempurnaan dan perapian akan memakan waktu sekitar 1-2 bulan ke depan. Hal ini penting mengingat sepanjang perjalanan tidak ada on off ramp dan rest area," kata Djoko melalui pesan singkat, Kamis (12/12/2019).
Selain itu, operator jalan tul juga diharapkan menyiapkan fasilitas darurat untuk mengantisipasi situasi darurat di jembatan tol terpanjang di Indonesia itu.
"Jalur untuk penyelamatan emergency juga harus dibangun, berupa tangga turun di delapan lokasi yang dekat dengan lokasi putar balik atau U turn," kata Djoko.
"Juga harus dilengkapi lagi dengan empat lokasi parking bay yang masing-masing lokasi akan dibangun sepanjang 60 meter. Kira-kira dapat menampung sekitar 10-15 kendaraan parkir dalam kondisi darurat," jelasnya.
Di sisi lain, pembukaan tol layang ini juga merupakan keuntungan bagi operator, seperti mendeteksi masalah drainase.
"Pertama dapat mempelajari perilaku pengguna tol. Kedua, dapat memeriksa kondisi saluran air yang sudah terpasang, apakah saat hujan, dapat menampung dan menyalurkan air hingga ke arah yang sudah dipasang," jelasnya.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!