Begitu juga soal pajak kendaraan-nya, setelah memiliki kendaraan tentu pajak kendaraan juga menjadi hal penting. Karena berkat membayar pajak kendaraan, sudah pasti kendaraan akan tetap bisa jalan di jalanan dan tentunya pajak kendaraan juga bisa ikut menyumbang pembangun satu daerah tertentu.
Dan lebih konyol lagi, dunia otomotif dikejutkan dengan banyaknya para pemilik kendaraan mewah yang mencatut nama orang lain untuk memiliki kendaraan mewah. Namun mereka tidak membayar pajaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Biaya Ganti Oli Bugatti Veyron Bisa buat Beli Innova
Foto: Agung Pambudhy
|
Tak terkecuali untuk hypercar yang harga mobilnya tembus puluhan miliar rupiah. Mengingat harga mobilnya saja sudah mahal, sudah bisa diprediksi biaya perawatannya juga tak murah. Salah satunya adalah Bugatti Veyron.
Mobil dengan tenaga hingga lebih dari 1.000 daya kuda ini punya biaya perawatan yang cukup mahal. Baru-baru ini, Manny Khoshbin, seorang maestro real estate dan kolektor mobil eksotis membeberkan biaya perawatan yang harus ia keluarkan untuk servis Bugatti Veyron.
Pertama untuk mengganti oli. Menurut Khoshbin, biaya ganti oli Bugatti Veyron tembus US$ 25.000. Kalau dirupiahkan berarti Rp 352 jutaan.
Biaya segitu kalau di Indonesia sudah bisa untuk membeli mobil. Malah, Toyota Kijang Innova 2.4 G M/T Diesel harganya tak sampai Rp 352 jutaan. Mobil itu dijual Rp 341.950.000, lebih murah dibanding biaya ganti oli Bugatti Veyron.
Belum lagi untuk mengganti ban. Bugatti merekomendasikan Veyron diganti ban setiap 2 sampai 3 tahun. Biaya ganti bannya mencapai US$ 38.000 (Rp 536 juta)!
Koshbin sendiri tak cuma punya satu unit Bugatti. Dia sebenarnya punya dua unit Bugatti Veyron. Selain itu, dia juga telah memesan Bugatti Chiron terbaru.
2. Rumah di Gang Sempit, Ibu Kaget Anaknya Tunggak Pajak Mercy
Foto: Istimewa
|
Selasa (3/12) siang, kediaman Aulia Martino di sebuah gang di wilayah Jl Cilandak Dalam, Jakarta Selatan, didatangi petugas Samsat Jakarta Selatan yang hendak menagih pajak kendaraan bermotor (PKB). Ibu Aulia Martino, Nihayah, terkaget-kaget. Pasalnya, sepengetahuannya, anaknya itu tidak pernah memiliki mobil.
"Di sistem kami, ada Mercy di rumah Ibu. Jadi, karena (Ibu) belum bayar pajak 2 tahun, saya ke sini. Apakah benar seperti itu?" tanya Kepala Unit PKB-BBNKB Polda Metro Jaya Jakarta Selatan Khairil Anwar kepada sang ibu.
Nihayah pun menjawab bahwa anaknya memang seorang pekerja di bengkel. Tetapi, menurutnya, anaknya tidak pernah memiliki mobil Mercy. KTP tersebut digunakan oleh teman kuliah anaknya.
"Nggak benar (punya Mercy). Orang cuma pegawai kecil, kok. Cuma bengkel, (KTP) dipakai oleh teman kuliahnya," kata Nihayah.
Sang ibu mengatakan, dampaknya saat ini ia tidak bisa membuat Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Saat melakukan pendaftaran ternyata tidak bisa karena memiliki tagihan pajak atas mobil mewah.
"Tahu-tahu (anaknya punya mobil Mercy) ditagih ini saja. Hah, Mercy? Di mana? Lewat juga nggak ada Mercy, boro-boro punya, lewat saja nggak pernah. Sini kan gang sempit sekali. Mercy sama Alphard takut lewat sini, Pak," kata Nihayah.
Modus itu sejauh ini memang sementara waktu berhasil mengelabui pemungut pajak dari BPRD. Namun, setelah mendapatkan temuan dan bukti tersebut, pihak BPRD akan menelusuri lebih lanjut pemilik asli mobil mewah yang menunggak pajak Rp 45,6 juta tersebut.
"Kami akan mengimbau Weshley (pemilik kendaraan) dan pemilik kendaraan yang lainnya, yang merasa meminjam KTP, meminjam alamat orang lain, kalau belum bayar pajak kendaraan, ayo segera bayar," ujar Khairil.
"Karena 2019 ini adalah tahun keringanan, diberi potongan 50 persen untuk BBN, balik nama, kemudian juga diberi pengurangan 50 persen untuk pokok pajak untuk tahun 2012 ke bawah," sambungnya.
3. Orang Kaya di Jakarta Utara Banyak yang Nunggak Pajak Mobil Mewah
Foto: Rifkianto Nugroho
|
"Jadi ada kurang lebih 1.100 kendaraan mobil mewah yang masih menunggak dengan potensi Rp 37 miliar, se-Jakarta," kata Kepala BPRD, Faisal Syafruddin di Kantor Samsat, Jakarta Selatan.
Saat ditanya berapa besaran proporsi penunggak pajak mobil mewah setiap daerahnya, Faisal tak membeberkan keterangan secara rinci. Namun ia membulatkan mobil mewah di kawasan DKI Jakarta paling banyak terdaftar di Kota Jakarta Utara.
"Jadi mereka ada yang di Jakut, lebih banyak di utara karena mereka seringnya ngumpul di Jakut di daerah PIK (Pantai Indah Kapuk). Makanya rencananya kita besok kejar ke sana," ungkap Faisal.
Hari ini sendiri tim Door To Door BPRD kembali melakukan pemungutan pajak langsung kepada penunggak pajak mobil mewah. Setidaknya ada dua alamat mobil yang dikunjungi langsung untuk dimintai pemungutan pajaknya di kawasan Jakarta Selatan. Setelah hari ini, besok pun juga akan diteruskan ke kawasan Jakarta Utara.
"Kemungkinan besok kita akan ke Jakut. Kita bergerak, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat yang penunggak mobil mewah kurang lebih 1.100 bisa membayar pajaknya," tutur Faisal.
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Ojol Demo Lagi, Perlu Ada Aplikasi Milik Negara biar Driver Sejahtera?
Viral Reaksi Valentino Rossi saat Marquez Jatuh