Survei dilakukan Grab terhadap 3.107 responden, sebanyak 28% (858) adalah pengguna GrabWheels dan 72% (2.249) merupakan bukan pengguna GrabWheels.
Hasilnya 9 dari 10 masyarakat Jakarta sangat mendukung adanya GrabWheels sebagai moda transportasi jarak dekat di perkotaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 91% dari pengguna di Jakarta mendukung, dan 45% di antaranya mendukung bila disertai dengan peningkatan layanan.
Menurut survei tersebut, 75% responden pengguna GrabWheels di perkotaan setuju GrabWheels meningkatkan persepsi tentang kota ramah lingkungan dan inovatif.
Hasil lainnya, 59% pengguna setuju bahwa mereka akan meninggalkan kendaraan bermotor jika GrabWheels lebih banyak tersedia di Jakarta.
Dari sudut pandang berbeda, pengguna skuter listrik tidak benar-benar memanfaatkannya sebagai sarana transportasi.
Executive Director Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja menyebut hanya 35% pengguna skuter listrik yang tujuan penggunaannya sebagai alat transportasi. Selebihnya atau mayoritas untuk sekadar bermain-main.
Data tersebut merujuk hasil penelitian dilakukan Research Institute of Socio-Economic Development (RISED).
Ternyata penggunaan GrabWheels tersebut tidak berkorelasi dengan kepentingan last mile-first mile, ataupun mendukung mobilitas," terangnya.
Untuk daerah seperti Blok M, Cikini, Menteng, Thamrin, Sudirman, Cipete, cakupan dan jarak antar halte transportasi umum memang cukup berdekatan, yaitu berkisar 250 meter hingga 750 meter (untuk MRT). Sementara jarak 250 meter bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 5 menit.
"Jadi penggunaan GrabWheels di lokasi yang ada di Jakarta sekarang tentunya lebih berkorelasi dengan rekreasi daripada untuk mendukung mobilitas jarak dekat," tegasnya.
Berdasarkan hal itu pihaknya menegaskan bahwa skuter listrik harus segera diatur. Lebih tepat digunakan di tempat pariwisata dan kawasan khusus lainnya.
"Di internal kampus Ohio State University (Amerika Serikat) misalnya membantu mahasiswanya bergerak di area kampus yang luas. Atau bisa juga digunakan di tempat wisata, tetapi tentunya dengan standar keamanan. Taman Mini bisa, karena areanya luas," tuturnya. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah