Berita Populer: Motor Seharga Mobil Chandra Hamzah, Toyota Raize Masuk RI

Berita Populer: Motor Seharga Mobil Chandra Hamzah, Toyota Raize Masuk RI

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 19 Nov 2019 07:32 WIB
Foto: Achmad Dwi Afriyadi
Jakarta - Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Hamzah menyambangi kantor Menteri BUMN Erick Thohir menggunakan motor. Motor Chandra tampak berbeda. Ia menggunakan skuter roda tiga.

Motor yang ditunggangi Chandra bukan motor sembarangan. Mungkin banyak orang yang jarang melihat motor roda tiga ini. Saat berkunjung ke kantor Erick Thohir, Chandra menunggangi Piaggio MP3. Harganya setara harga mobil.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita soal motor seharga mobil Chandra Hamzah menjadi berita populer otomotif, Senin (18/11/2019) kemarin.

Selain itu, berita populer lain ada kemungkinan Toyota Raize masuk Indonesia, harga murah meriah Renault Triber, mobil hybrid Rp 300 jutaan, sampai makna barcode di jendela mobil baru. Berikut ulasannya.



1. Motor Roda Tiga Chandra Hamzah Seharga Mobil

Berita Populer: Motor Seharga Mobil Chandra Hamzah, Toyota Raize Masuk RIFoto: Achmad Dwi Afriyadi


Chandra menggunakan skuter Piaggio MP3. Skuter itu merupakan motor roda tiga, di mana ada dua roda di depan dan satu roda di belakang.

Motor ini terbilang sebagai motor mewah. Maklum, motor ini dibanderol seharga mobil.

Ketika pertama kali meluncur di Indonesia pada 2017 lalu, Piaggio MP3 500 Business dibanderol Rp 280 juta on the road Jakarta. Kemungkinan saat ini harganya sudah naik.



Piaggio MP3 500 Business menjadi produk unggulan Piaggio dengan berbagai fitur dan teknologi yang ciamik serta desain yang elegan, namun diklaim tetap cocok dikendarai harian.

Motor ini menggendong mesin satu silinder 493 cc bertenaga maksimal 28,5 kW pada 7.250 rpm dengan torsi maksimal 45,5 Nm pada 5.000 rpm. Mesin berpendingin cairan itu dikawinkan dengan transmisi otomatis CVT.

Berita Populer: Motor Seharga Mobil Chandra Hamzah, Toyota Raize Masuk RIFoto: Rangga Rahadiansyah


detikcom beberapa waktu lalu juga sempat merasakan Piaggio MP3 500 Business untuk touring dari Jakarta menuju Yogyakarta. Sebagai motor roda tiga yang bongsor, mengendarai Piaggio MP3 500 Business sangat nyaman.

Soal handling juga enak. detikcom sempat mencoba menikung menggunakan Piaggio MP3 500 Business ini di jalur perbukitan di Yogyakarta. Rasanya, motor sebongsor ini masih mudah diajak meliuk-liuk, sangat stabil berkat dua roda di depan.

Tapi, sama seperti motor gede lainnya, Piaggio MP3 500 Business untuk selap-selip di kemacetan cukup sulit. Bodinya yang bongsor membuat sulit untuk selap-selip di antara barisan mobil yang mengantre di kemacetan.



2. Kemungkinan Toyota Raize Masuk Indonesia

Berita Populer: Motor Seharga Mobil Chandra Hamzah, Toyota Raize Masuk RIFoto: Toyota


Toyota dan Daihatsu merilis mobil kembar Toyota Raize dan Daihatsu Rocky di Jepang beberapa waktu lalu. Keunggulan mobil ini adalah ia menggunakan mesin 1.000 cc namun berperforma layaknya mesin 1.500 cc dengan sokongan turbo.

Konfigurasi mesin seperti ini dikatakan dapat menekan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Jika dihubungkan dengan penerapan skema pajak berdasarkan emisi yang akan diterapkan tahun 2021 ada kemungkinan mobil ini termasuk amunisi baru Toyota. Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Yoshihiro Nakata menanggapi kemungkinan kemungkinan tersebut.



"Rahasia perusahaan, sebentar ya, mungkin," jawabnya singkat sembari tertawa kala dijumpai di Surabaya, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmi Suwandy yang juga berada di kesempatan yang sama pun tak menampik. Tapi dia tidak mau memberikan keterangan spesifik mengenai mobil baru di tahun 2020. Ia mengatakan bahwa Toyota memang sedang melakukan kajian agar memiliki mobil yang cocok dengan skema pajak berdasarkan emisi.

"Sebenarnya kita nggak mau komen secara spesifik mengenai produk baru tapi sebenarnya yang saya katakan tadi begitu melihat peraturan CO2 keluar kan pada saat itu juga kita bisa melihat dan menimbang dan strategi. Kita nggak bicara cc atau turbo atau apapun tapi masuk CO2," jelasnya.

"Jadi pada saat akan masuk CO2 itu di prinsipal itu mesin apa, platform apa atau elektrifikasi apa yang mereka bisa matching di kebutuhan Indonesia supaya masuk di bracket itu," timpalnya.



3. Harga Murah Renault Triber, Mulai Rp 133 Jutaan

Berita Populer: Motor Seharga Mobil Chandra Hamzah, Toyota Raize Masuk RIFoto: Ari Saputra



Renault akhirnya resmi mengumumkan harga Renault Triber. Renault merilis harga mobil di angka mulai Rp 133 juta saja!

"Harga Renault Triber kami pastikan merupakan harga terbaik, sesuai janji dan komitmen kami sebelumnya, agar seluruh pelanggan kami di Indonesia dapat merasakan, dan memiliki produk merk Eropa yang dilengkapi fitur terdepan, dengan harga yang Indonesia banget," ujar COO PT Maxindo Renault Indonesia Davy J Tuilan dalam siaran pers.



Renault Triber memiliki total 6 varian, 4 varian bertransmisi Manual, dan 2 Varian bertransmisi AMT (Automated Manual Transmision) yang diberi harga OTR Jakarta sebagai berikut :

- Renault Triber RXE M/T Rp 133 juta
- Renault Triber RXL M/T Rp 149 juta
- Renault Triber RXT M/T Rp 157 juta
- Renault Triber RXZ M/T Rp 164 juta
- Renault Triber RXT A/T Rp 164 juta
- Renault Triber RXZ A/T Rp 169,9 juta.



4. Toyota Siapkan Mobil Hybrid Rp 300 Jutaan

Perlahan-lahan Toyota menyiapkan mobil dengan dukungan tenaga listrik yang dibanderol lebih murah. Terakhir Toyota C-HR Hybrid telah menjadi pilihan utama dengan harga Rp 500 jutaan dan berkontribusi mendorong penjualan mobil elektrifikasi Toyota di Indonesia.

Bahkan tak menutup kemungkinan pula mobil berharga Rp 300 jutaan akan turut 'disetrum' oleh Toyota guna menggairahkan segmen ini. Caranya tentu mereka berusaha untuk merakit mobil hybrid di fasilitas pabrik dalam negeri.

"Mobil hybrid harganya (dulu) Rp 700-800 jutaan sekarang udah turun ke Rp 500 juta-an. Untuk menurunkan hybrid lebih murah lagi ke harga Rp 300 jutaan memang pilihan pertama adalah produksi lokal dan itu sudah permintaan dari pemerintah," ungkap Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy saat dijumpai di Surabaya, Jawa Timur.

Selain produksi mobil secara lokal, Toyota juga melihat potensi produksi baterai mobil listrik yang akan dilokalisasi. Tentunya pembuatan baterai mobil listrik di Indonesia akan semakin memangkas nilai jual mobil listrik nantinya.

"Indonesia termasuk beruntung kita memiliki resources tapi perlu diolah. Itu pabrikan dan investasi untuk mengolah itu memang lagi kita tunggu juga gimana perkembangannya dan kita dorong juga. Baterai adalah kunci jadi untuk mencapai lokalisasi yang diharapkan rasanya baterai dilokalisasi di Indonesia," ujarnya.

Beberapa tahun terakhir Toyota cukup puas dengan pertumbuhan mobil hybridnya di Indonesia. Tahun 2019 sendiri mengalami peningkatan besar dibanding tahun sebelumnya berkat diluncurkannya C-HR Hybrid.

"Januari-Agustus 500 unit tapi kalau lihat September-Oktober plus November, Desember mengarah 900-1.000 unit setahun. Kalau dibanding tahun lalu paling penjualannya 100 unit ke bawah jadi sebenarnya setahun-dua tahun sebelum sekarang baru 200-300 unit jadi peningkatan udah signifikan dari Toyota," pungkas Anton.



5. Makna Barcode di Kaca Mobil Baru

Berita Populer: Motor Seharga Mobil Chandra Hamzah, Toyota Raize Masuk RIFoto: Dadan Kuswaraharja



Jika diperhatikan, di kaca jendela mobil baru dapat ditemukan sebuah stiker yang berisikan kode batang atau barcode. Kira-kira jika dipindai apa isi dari kode-kode tersebut, ya?

PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan fungsi dari kode tersebut. Kode itu digunakan oleh TAM sebagai kebutuhan logistik dari suatu mobil.

"Itu buat logistik aja jadi mempermudah di setiap post. Itu kan logistik kita mulai dari pabrik hand over ke kita kemudian dari itu akan dikirim ke wilayah, di wilayah akan dikirim lagi ke cabang untuk mudah mengenali itu ya lewat barcode," ungkap Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy saat dijumpai di Surabaya, Jawa Timur.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kode itu hanya dapat diakses oleh pihak Toyota yang memiliki otoritas. Sedangkan setelah mobil dimiliki konsumen sebenarnya tidak masalah jika stiker itu dicopot karena pemilik juga tidak memiliki akses untuk data di dalam kode tersebut.

"Harus punya program untuk tahu kontennya apa. Karena kita harus tahu mulai dari pabrik sampai ke ujung posisinya ada di mana sudah dilakukan proses apa. Nggak masalah sebenarnya itu dicopot juga," tambah Anton.

Ia pun menyadari bahwa memang banyak pelanggannya yang membiarkan stiker itu menempel. Menurutnya, hal tersebut muncul dari pengaruh nilai jual karena dianggap mobil yang utuh seperti saat dibeli memiliki nilai jual kembali lebih tinggi.

"Nah, yang ajari mereka yang jual beli mobil. Stiker itu langsung kelihatan ada tipe ada tahunnya," tutupnya.



Simak Video " 7 Hal Wajib Ditanya ke Calon Tetangga Sebelum Beli Rumah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads