Luhut: Soal Mobil Listrik Harus Bersatu, Jangan Bertengkar

Luhut: Soal Mobil Listrik Harus Bersatu, Jangan Bertengkar

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 17 Okt 2019 13:05 WIB
Foto: Istimewa/PLN
Jakarta - Kendaraan atau mobil listrik sejatinya bisa menjadi pilihan apabila ekosistem di dalamnya sudah dibangun, salah satunya adalah ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengomentari hal ini menurutnya Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemain besar dalam industri kendaraan listrik. Apalagi saat ini tengah dikepung isu kualitas udara yang tidak baik.

"Kita ini bangsa kelas satu, jangan habiskan energi kita dengan bertengkar berbeda pendapat yang tidak-tidak padahal tidak ada masalah," kata Luhut di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Rabu (16/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lingkungan coba, makanya ini. Kalau kita tidak kita bereskan masalah lingkungan ini dengan polusi yang sekarang ini. Bagaimana dampaknya pada keturunan kita yang akan datang anak cucu kita," ujar Luhut.



Menurutnya dengan kehadiran mobil listrik bisa menjadi solusi untuk membersihkan kualitas udara di Indonesia. "Salah satu yang bisa menekel tadi mengurangi polusi dari sepeda motor, mobil dan sebagainya tadi. Dan untuk itu apa salah satu keliatan, tadi adalah mobil listrik," kata Luhut.

Lebih lanjut Luhut mengatakan salah satu lembaga yang diharapkan bisa melakukan inovasi untuk kendaraan listrik khususnya mengenai SPKLU fast charging. "Kita semua kalau cinta bangsa ini, ayo kita peras otak kita masing-masing cari teknologi apa yang bisa kita kembangkan," kata Luhut.

"Tadi saya dengar dari Finlandia charging bisa cepat hanya beberapa menit. BPPT Anda saya challenge coba kembangkan apa yang bisa dilakukan," ucapnya.


Menyikapi tantangan Luhut tadi BPPT bersama PLN melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) Kerjasama Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dengan 20 perusahaan dari berbagai lini di Gedung BPPT, Jakarta

Salah satu perusahaan mobil yang diajak kerja sama adalah Mitsubishi. Kerja sama antara Mitsubishi dan PLN dilakukan dalam rangka memberikan kemudahan bagi pengguna mobil listrik Mitsubishi Motors di Indonesia.

Sebelumnya, PT MMKSI meluncurkan kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicle, Mitsubishi OUTLANDER PHEV untuk pasar otomotif Indonesia sebagai mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle pertama yang dipasarkan di Indonesia.

Dan untuk setiap pembelian OUTLANDER PHEV, secara otomatis konsumen mendapatkan fasilitas pengisian daya Type 1 (AC) yang akan dipasangkan di rumah konsumen. Untuk menunjang fasilitas pengisian daya di rumah konsumen, melalui kerjasama ini, setiap pemasangan home charging OUTLANDER PHEV akan disediakan paket layanan untuk kecukupan daya sambungan listrik pelanggan dan fasilitas power connecting port (AC) sebagai bentuk dukungan dari PT PLN.

"Untuk mewujudkan mobilitas yang lebih maju dan ramah lingkungan, kami terus berupaya mendukung pengembangan mobil listrik dan infrastrukturnya di Indonesia. Sejalan dengan langkah pemerintah Indonesia dalam percepatan program mobil listrik berbasis baterai, kali ini kami bekerjasama dengan pemerintah melalui PT PLN dalam penyediaan fasilitas pengisian daya mobil listrik di rumah konsumen. Kerjasama ini, akan memberikan kemudahan kepada konsumen OUTLANDER PHEV kami dalam pemasangan fasilitas home charging," papar Naoya Nakamura, President Director of PT MMKSI.



Sementara Grab yang juga meneken MoU dengan PLN, mencakup Sesi Perencanaan Bersama atau Joint Planning Session (JPS), Riset dan Pengembangan Model Bisnis, serta pelaksanaan pilot project yang dapat meningkatkan pengalaman berkendara dengan EV serta aspek teknis, bisnis dan legal dalam rangka pengembangan dan implementasi e-mobility.

"Selaras dengan komitmen Grab yang disampaikan pada saat kunjungan SoftBank ke Indonesia, Grab berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui investasi sebesar USD 2 miliar untuk Indonesia. Kami percaya bahwa kendaraan listrik bisa menjadi pilihan bagi mitra pengemudi kami dan solusi jangka panjang bagi Indonesia, terutama untuk mengurangi polusi udara yang belakangan ini menjadi tantangan. Kami sangat senang bisa melanjutkan komitmen kami melalui kolaborasi dengan PT PLN dan tidak sabar untuk menghadirkan berbagai perkembangan positif bagi Indonesia," ujar Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia.

Kerja sama ini akan meliputi Sesi Perencanaan Bersama atau Joint Planning Session (JPS) untuk melakukan pembahasan aspek teknis, bisnis dan legal dalam rangka pengembangan dan implementasi e-mobility di Indonesia. Riset dan Pengembangan Model Bisnis untuk studi pasar dan juga pengembangan e-mobility yang meliputi kendaraan mini scooter, motor listrik dan mobil listrik.

Grab dan PLN juga akan melakukan pilot project untuk mengukur kelayakan dari inovasi yang akan dihadirkan dari kerjasama ini. Inisiatif ini akan dilaksanakan bertahap dari mulai kawasan Jabodetabek. Saat ini, Grab juga telah melakukan pilot project untuk kendaraan listrik roda dua dan roda empat yang memiliki charging station dari pihak PLN. Khusus untuk roda empat, charging station dan supply listrik akan berasal dari PLN.

Grab juga akan menghadirkan GrabWheels yang merupakan layanan e-scooter listrik ramah lingkungan, di kawasan kantor PLN bagi nasabah/pengunjung/karyawan yang ingin melakukan perjalanan jarak pendek.

Saat ini Grab mengoperasikan armada kendaraan hybrid dan EV terbesar di Asia Tenggara dan berkomitmen untuk memberikan manfaat EV kepada lebih banyak mitra pengemudi kami. Di Singapura, Grab telah memiliki armada kendaraan listrik dengan bermitra bersama Singapore Power (SP) Group yang akan menyediakan jaringan pengisian listrik cepat yang diharapkan dapat menghemat biaya mitra pengemudi.

Hide Ads