Modal untuk membeli odong-odong itu dapat dikembalikan jika dalam satu hari penyewa odong-odong memberikan setoran Rp 100 ribu sehari. Dalam satu hari biasanya narik odong-odong dapat mengantongi uang lebih dari Rp 200 ribu.
Baca juga: Suka Duka Bisnis Odong-odong |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka Rp 24 juta setahun itu didapat dengan rincian tarif Rp 3.000 untuk anak-anak dan Rp 5.000 untuk dewasa. Satu rangkaian odong-odong kereta yang ditarik sepeda motor dapat memuat 10 penumpang dewasa dan 10 penumpang anak-anak. Jadi jika terisi penuh sekali jalannya odong-odong akan mendapatkan Rp 80 ribu.
"Tarifnya sekarang udah Rp 3.000 buat anak-anak, Rp 5.000 untuk ibu-ibu. Bisa 10 ibu nanti anak 10 kan didampingi. Kalau penuh 80 ribu sekali narik cuma ga nentu kalau sepi pindah lokasi," ungkap Lamidi.
Namun kesulitan dalam menyewakan ini adalah kepercayaan pada orang yang narik odong-odongnya sendiri. Lamidi sendiri telah beberapa kali menemukan penarik odong-odong yang sering kali tak memberikan biaya sewanya.
"Sulitnya anak buah kalau misal banyak yang narik saya siap bikin berapa aja cuma penarik itu kan kadang-kadang kurang sabar, malesan, ada yang males setor," tukasnya.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP