Odong-odong Tidak pakai Motor Bodong

Odong-odong Tidak pakai Motor Bodong

Rizki Pratama - detikOto
Minggu, 13 Okt 2019 08:05 WIB
Odong-odong. Foto: Rizki Pratama
Bekasi - Odong-odong yang berbasis sepeda motor memang tak lagi terlihat sebagai sepeda motor dari luar. Meski begitu tak bisa dilupakan bahwa kendaraan itu memiliki riwayat yang sangat penting untuk kepemilikannya.

Salah seorang pembuat odong-odong pun mengatakan bahwa motor odong-odong tetap harus dilengkapi surat seperti STNK dan BPKB. Lamidi, nama pemilik bengkel odong-odong itu mengatakan bahwa ia sendiri tak berani mengerjakan motor yang tidak jelas suratnya karena takut dianggap motor curian.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surat-surat tetap ada, kalau nggak nanti dibilang motor colongan tapi kalau pajak biasanya mati supaya murah. STNK, BPKB ada, pajak aja mati. Kalau nggak ada suratnya orang takut juga ini motor bodong motor colongan. Minimal itu jelas asal-usulnya," kata Lamidi ketika ditemui detikcom di bengkelnya, Bekasi, Jawa Barat.

Meski pajak mati odong-odong motor ini memang tak beroperasi di kawasan tertib lalu lintas. Seperti diketahui motor yang dikategorikan dalam modifikasi ini hanya beroperasi di dalam kawasan pemukiman dengan jarak tempuh relatif singkat.

Motor dengan pajak mati harga murah ini biasanya dibeli Lamidi dengan harga Rp 2-2,5 juta. Untuk jenis motornya adalah bebek bermesin 125 cc yang kebanyakan didapat dalam bentuk Honda Kharisma dan Honda Supra X 125.



"Biasanya Kharisma sama Supra X 125, cc (lebih) gede. Motornya dari teman aja tinggal share ke paguyuban. Motor paling Rp 2-2,5 juta," ungkap Lamidi.

Bicara mengenai legalitas di jalan pun sebenarnya odong-odong boleh mengisi bahan bakar di SPBU. Namun akan dilarang jika dilakukan ketika sedang mengangkut penumpang.

"Saya pernah dulu, maksudnya nggak apa-apa karena odong-odong sifatnya permainan. Jalanan juga di perumahan nggak di jalan raya. Kalau polisi bolehin isi bensin di jalan raya cuma nggak boleh ada sewa (penumpang)," ujar salah seorang penarik odong-odong, Supangat saat ditemui di tempat yang sama.


(rip/rgr)

Hide Ads