Bisnis Stasiun Ngecas Kendaraan Listrik, Balik Modal 10 Tahun

Bisnis Stasiun Ngecas Kendaraan Listrik, Balik Modal 10 Tahun

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 09 Okt 2019 18:12 WIB
SPKLU Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Pemerintah memberikan kesempatan siapa pun untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Tentunya sebagai lahan bisnis baru perlu diketahui bagaimana keuntungan bisa didapatkan.

Untuk tarifnya sendiri SPKLU belum memiliki tarif yang pasti. Dipatok di angka Rp 1.650 per kWh diperkirakan akan memakan waktu lama untuk balik modal. General Manager PT PLN Persero, Ihsan Asaad berharap tarif listrik dapat ditetapkan di angka Rp 2.000-2.500 per kWh agar bisa balik modal dalam 10 tahun.

"Sebenarnya sekitar Rp 2.000-2.500 per kwh bisa balik modal sepuluh tahun lah," kata Ihsan saat ditemui di di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



PLN sendiri yang diharap menjadi pelopor menargetkan dapat menyiapkan 22 fasilitas pengisian daya kendaraan listrik pada tahun ini. Satu di antaranya berupa ultra fast charging dan dua SPKLU fast charging sedangkan sisanya adalah normal charging.

"22 normal charging sampai tahun ini. Untuk itu kita mulai launch SPKL 27 Oktober kita akan launching dua fast, satu ultra sisanya normal kayak di mall," kata Ihsan.

Untuk mendorong pihak swasta berinvestasi pada SPKLU sendiri Kementerian ESDM mengaku hal ini jadi tantangan sendiri. Perlu ada insentif menarik sebagai timbal balik bagi para pihak swasta mau menanamkan modalnya.

"Yang menarik kita lagi mencermati insentif macam apa yang mau diberikan," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian ESDM, Rida Mulyana di tempat yang sama.

Hal senada juga diamini oleh Ihsan. "Perlu dilihat apa pengembaliannya. Untuk itu perlu dilihat insentif dari pemerintah kalau orang mau bangun. Harus dapat insentif," pungkasnya.


(rip/ddn)

Hide Ads