Berita Populer: Pemotor Gerah Bugil, Nissan Keok dari Wuling

Berita Populer: Pemotor Gerah Bugil, Nissan Keok dari Wuling

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 28 Jun 2019 07:16 WIB
Berita Populer: Pemotor Gerah Bugil, Nissan Keok dari Wuling
Foto: Twitter/Polizei Brandenburg
Jakarta - Suhu yang terlalu panas di Jerman membuat seorang pengendara motor di Brandenburg, Jerman rela melepaskan busananya hingga telanjang. Pengendara skutik ini terlihat hanya menggunakan helm open face dan sepasang sendal ketika mengendarai motor.

Selain itu ada juga merek mobil asal Korea Selatan KIA akan ditangani grup Indomobil. Dalam dokumen keterbukaan informasi pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Indomobil Sukses Internasional Tbk akan membentuk usaha patungan baru. Tertulis pihak-pihak yang bertransaksi dalam rangka pembentukan usaha patungan itu antara lain PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya.

Berita yang tak kalah populer datang dari produsen mobil asal China, Wuling. Sebagai pendatang baru, Wuling mampu menunjukan tajinya. Penjualan Wuling mampu melampaui produsen mobil Jepang yang sudah terlebih dahulu malang-melintang di dunia otomotif Indonesia, Nissan. Simak selengkapnya dalam rangkuman berita terpopuler berikut
Sebuah kejadian unik belumlama ini terjadi di Brandenburg, Jerman. Polisi setempat menemukan seorang biker atau pengendara motor telah mengemudi tanpa menggunakan pakaian.

Dari berita yang detikcom lansir dari situs euronews.com, pengemudi motor skutik ini hanya menggunakan helm open face dan sepasang sandal saja.

Dalam sebuah postingan di media sosial, sang polisi menanyakan alasan biker itu mengendarai motor tanpa busana. Dengan kocak, pria itu menjawab "Terlalu panas!".

Kendati tidak ada aturan tertulis yang membahas mengemudi tanpa pakaian, kepolisian setempat tetap menegur sang pengendara motor.

"Kami tidak bisa tidak setuju dengan itu, kami memintanya untuk mengenakan celana dan kemudian membiarkannya melanjutkan perjalanan," katanya sang polisi.

"Pada prinsipnya, mengemudi dengan kondisi telanjang tidak dilarang. Tetapi jika orang lain merasa terganggu dengan hal tersebut, berarti telah mengganggu ketertiban," tambah mereka.

Sebagian besar wilayah Eropa saat ini memang sedang didera suhu panas.
Suhu diperkirakan akan melebihi 40 derajat Celcius di banyak bagian benua pada hari Rabu dan Kamis.

Badan meteorologi Jerman juga mengumumkan bahwa rekor suhu terpanas pada 1947 telah dipecahkan pada Juni, di mana dekat perbatasan Jerman dengan Polandia, suhu panas pernah tercatat mencapai 38,6 derajat Celcius.

Merek mobil asal Korea Selatan, KIA, sepertinya bakal memulai babak baru di Indonesia. Merek KIA akan ditangani oleh grup Indomobil.

Hal itu diketahui dari sebuah dokumen keterbukaan informasi pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seperti dilihat detikcom, Kamis (27/6/2019), dalam dokumen yang dirilis pada 21 Mei 2019 lalu itu tertulis PT Indomobil Sukses Internasional Tbk akan membentuk usaha patungan baru.

Tertulis pihak-pihak yang bertransaksi dalam rangka pembentukan usaha patungan itu antara lain PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya.

"Pembentukan usaha patungan dilakukan dengan penandatanganan Akta Pendirian PT Kreta Indo Artha, suatu perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri yang bergerak dalam bidang perdagangan dan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, pada tanggal 17 Mei 2019," tulis uraian informasi atau fakta material dalam dokumen tersebut.

Adapun tujuan pembentukan usaha patungan itu adalah untuk menjalankan usaha perdagangan kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan menggunakan merek KIA. Artinya, KIA akan berada di bawah naungan Indomobil, grup otomotif terbesar di Indonesia setelah Astra.

Disebutkan, nilai transaksi untuk modal dasar usaha patungan itu sebesar Rp 100 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 25 miliar. Adapun porsi kepemilikan saham antara lain PT Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 60% dari Modal Ditempatkan dan Disetor atau setara dengan Rp 15 miliar dan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya sebesar 40% dari Modal Ditempatkan dan Disetor atau setara dengan R 10 miliar.

"Dampak Kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Emiten atau Perusahaan Publik: Meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Group dengan menambahkan variasi merek kendaraan bermotor yang ditawarkan kepada konsumen," tulis dokumen yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo dan Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Bambang Subijanto.

Seperti diketahui, Indomobil merupakan salah satu grup otomotif terbesar di Indonesia. Di bawah naungan Indomobil, ada beberapa merek otomotif seperti Suzuki (roda empat dan roda dua), Nissan, Audi, dan Volkswagen. Sebelumnya Indomobil juga memiliki merek Renault, tapi akhirnya kini merek Renault ditangani oleh PT Maxindo Renault Indonesia.

Setahun belakangan, merek mobil asal Korea Selatan KIA diterpa isu tak sedap. Yang terbaru, KIA sempat diisukan setop berjualan di Indonesia karena salah satu diler besarnya di kawasan Jakarta tutup. Pihak KIA sempat mengakui beberapa dilernya yang tutup di Jakarta karena mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan.

KIA juga sempat beberapa kali absen berpartisipasi dalam pameran otomotif tahunan yang digelar di Tanah Air.

Soal penjualan, tercatat dalam data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penurunan penjualan KIA sudah terjadi sejak tahun 2013. Pada tahun 2012, KIA mampu mendistribusikan hingga 13.651 unit mobil dalam kurun waktu satu tahun.

Kemudian angka itu terus turun menjadi 12.121 unit setahun setelahnya. Penjualan terus menurun hingga pada 2017 hanya 837 unit mobil yang mampu didistribusikan KIA. Tahun 2018 tepatnya sejak April, KIA tak lagi mencantumkan penjualannya di data Gaikindo. Hal itu masih berlanjut hingga saat ini

Aktivitas KIA pun jarang terdengar sejak diisukan bangkrut.

Baru-baru ini KIA justru dikabarkan berada di bawah naungan PT Indomobil Sukses International Tbk. Hal itu diketahui dari sebuah dokumen keterbukaan informasi pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seperti dilihat detikcom, Kamis (27/6/2019), dalam dokumen yang dirilis pada 21 Mei 2019 lalu itu tertulis PT Indomobil Sukses Internasional Tbk akan membentuk usaha patungan baru.

Tertulis pihak-pihak yang bertransaksi dalam rangka pembentukan usaha patungan itu antara lain PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya.

"Pembentukan usaha patungan dilakukan dengan penandatanganan Akta Pendirian PT Kreta Indo Artha, suatu perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri yang bergerak dalam bidang perdagangan dan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, pada tanggal 17 Mei 2019," tulis uraian informasi atau fakta material dalam dokumen tersebut.

Adapun tujuan pembentukan usaha patungan itu adalah untuk menjalankan usaha perdagangan kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan menggunakan merek KIA.

Pihak KIA sendiri hingga saat ini masih enggan memberikan komentar terkait hal itu.

"Belum ada info yang bisa saya share lebih banyak selain yang sudah beredar saat ini," ujar Marketing Communication Manager PT KIA Mobil Indonesia Ridjal Mulyadi ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (27/6/2019).

Kabar produsen mobil asal Korea KIA di Indonesia ingin bergabung dengan Indomobil santer terdengar. Kabar ini mencuat setelah dokumen pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, PT Indomobil Sukses International Tbk dan Sarimitra Kusuma Ekajaya membentuk usaha patungan bersama.

Indomobil pun angkat suara, dengan mengamini bahwa KIA memang ingin bergabung dengan Indomobil. Seperti yang disampaikan Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk, Subronto Laras.

"Iya saya sudah dengar itu," kata Subronto.

Subronto menjelaskan, dirinya telah menerima laporan bahwa KIA akan bergabung di bawah payung Indomobil.

"Memang waktu itu direksi sudah sempat laporan untuk KIA akan bergabung Indomobil. Tapi detailnya belum saya dengar. Tapi saya sudah dengar soal KIA," ujar Subronto.

Dalam dokumen yang dirilis pada 21 Mei 2019 lalu itu tertulis PT Indomobil Sukses Internasional Tbk akan membentuk usaha patungan baru.

Tertulis pihak-pihak yang bertransaksi dalam rangka pembentukan usaha patungan itu antara lain PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya.

"Pembentukan usaha patungan dilakukan dengan penandatanganan Akta Pendirian PT Kreta Indo Artha, suatu perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri yang bergerak dalam bidang perdagangan dan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, pada tanggal 17 Mei 2019," tulis uraian informasi atau fakta material dalam dokumen tersebut.

Adapun tujuan pembentukan usaha patungan itu adalah untuk menjalankan usaha perdagangan kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan menggunakan merek KIA. Artinya, KIA akan berada di bawah naungan Indomobil, grup otomotif terbesar di Indonesia setelah Astra.

Disebutkan, nilai transaksi untuk modal dasar usaha patungan itu sebesar Rp 100 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 25 miliar. Adapun porsi kepemilikan saham antara lain PT Indomobil Sukses Internasional Tbk sebesar 60% dari Modal Ditempatkan dan Disetor atau setara dengan Rp 15 miliar dan PT Sarimitra Kusuma Ekajaya sebesar 40% dari Modal Ditempatkan dan Disetor atau setara dengan R 10 miliar.

"Dampak Kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Emiten atau Perusahaan Publik: Meningkatkan kinerja usaha di Indomobil Group dengan menambahkan variasi merek kendaraan bermotor yang ditawarkan kepada konsumen," tulis dokumen yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Jusak Kertowidjojo dan Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Bambang Subijanto.

Seperti diketahui, Indomobil merupakan salah satu grup otomotif terbesar di Indonesia. Di bawah naungan Indomobil, ada beberapa merek otomotif seperti Suzuki (roda empat dan roda dua), Nissan, Audi, dan Volkswagen. Sebelumnya Indomobil juga memiliki merek Renault, tapi akhirnya kini merek Renault ditangani oleh PT Maxindo Renault Indonesia.

Meski terbilang sebagai pendatang baru, pabrikan asal China Wuling mampu menunjukan tajinya di Tanah Air. Menginjak tahun keduanya berjualan di Indonesia, Wuling bahkan menyalip produsen otomotif Jepang yang sudah lebih dulu malang melintang yakni Nissan.

Wuling membukukan penjualan lebih banyak ketimbang Nissan. Dalam data distribusi wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari-Mei 2019, Wuling sedikit mampu mengirimkan 2.055 unit mobilnya ke diler-diler. Sedangkan Nissan tercatat mendistribusikan 1.204 unit mobilnya ke seluruh dilernya di Tanah Air.

Secara retail (dari diler ke konsumen) perolehan Wuling pun tak jauh berbeda. Sebanyak 2.036 unit mobil Wuling dikirim ke garasi konsumen sepanjang bulan kelima tahun 2019. Sedangkan Nissan, 1.471 unit mobilnya laris diborong konsumen Indonesia.

Secara total, selama lima bulan pertama tahun 2019 Wuling sudah menjual 7.459 unit mobilnya ke seluruh konsumen Indonesia dan Nissan hanya 5.124 unit.

Wuling sendiri terbilang cukup agresif dalam menawarkan produknya di Indonesia. Tercatat belum genap dua tahun Wuling telah mengenalkan empat model mulai dari Confero, Cortez, Formo, dan terakhir Almaz. Sementara Nissan cenderung pasif dalam dua tahun terakhir.

Nissan baru terlihat comeback pada Agustus 2018 saat meluncurkan Terra. Kemudian Nissan kembali ngegas pada Februari 2019. Nissan kala itu meluncurkan LMPV anyarnya Livina yang telah berganti wajah dan mirip Mitsubishi Xpander karena mengusung platform yang sama. MPV Premium Serena model terbaru pun diluncurkan berbarengan dengan Livina.

Dalam situs resminya Nissan saat ini memiliki delapan model yang dijual di Indonesia yaitu March, Livina, Juke, Xtrail, Terra, Navara, Serena, dan Elgrand.


Hide Ads