Jakarta -
Honda disebut-sebut bakal merilis Jazz terbaru pada ajang Tokyo Motor Show 2019. Memang tampang anyar Honda Jazz belum resmi diperlihatkan ke masyarakat.
Meski begitu banyak tangan-tangan kreatif yang tak sabar menunggu wujud asli hatchback andalan Honda itu. Mereka kerap menerka-nerka desain anyar mobil baru. Salah satunya adalah rendering Honda Jazz yang dibuat laman Carscoops ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukan desain resmi dari Honda melainkan kreasi atau terkaan terhadap Honda Jazz terbaru. Honda Jazz sendiri saat ini sedang dites.
Berita seputar desain baru Honda Jazz menjadi salah satu berita populer, Senin (13/5/2019) kemarin. Selain itu, berita populer lainnya antara lain mobil yang menjadi saksi bisu pernikahan Anies Baswedan, wiper untuk helm motor, hingga mobil listrik China yang siap menggempur Indonesia.
Berikut ringkasan berita populernya.
Laman Carscoops mencoba menerka-nerka desain anyar Honda Jazz terbaru. Pada bagian depan tak banyak yang diubah. Tampilan Jazz lebih terlihat cocok untuk anak muda. Lampu depannya terinspirasi dari generasi pertama ditambah lensa proyektor berbentuk segi empat.
Grille dan lower intakes dibuat berbentuk horizontal kemudian pilar A lebih ramping untuk membantu penglihatan. Bemper depan tampil lebih sporty diperkuat dengan roof rail dan ketinggian berkendara juga ditambah untuk menambah estetik mobil.
Bicara mesin, Honda Jazz kabarnya akan memiliki beberapa varian yakni tiga silinder 1.0 L turbo, 1.5 L diesel yang bakal tersedia di negara-negara Eropa, dan 1.5 L hybrid. Diperkirakan Jazz terbaru mampu menghasilkan tenaga setara 151 daya kuda dari mesin-mesin yang digendongnya.
Sayangnya itu semua masih sekadar khayalan. Karena wujud asli Jazz masih belum dibocorkan oleh Honda.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja memperingati hari ulang tahun pernikahannya dengan Fery Farhati yang ke-23, Sabtu (11/5/2019) kemarin. Momen bahagia itu dibagikan Anies di media sosial dengan serangkaian foto sejak awal menikah hingga saat ini.
Menariknya, pada unggahan foto pertama terpampang sebuah mobil Toyota Kijang Super yang diduga dibeli sesaat sebelum atau setelah Anies menikah. Hal itu dikuatkan dengan tulisan 'Just Married' di kaca belakang mobil yang cukup berdebu.
Tak sedikit warganet juga sempat salah fokus dengan tulisan itu, seperti akun @rafifnaufalb. "Salfok ke tulisan di kaca mobil..#justmarried," tulis dia.
"Terima kasih Fery Farhati yang telah selalu bersama dalam melewati perjalanan hidup berliku, menjalani rute yang tak selalu bisa terduga dan terus menjadi penopang dan pendamping penuh rasa sayang," tulis Anies lewat unggahan foto tersebut.
Anies dan Fery kini telah dikaruniai empat orang anak. Mereka adalah Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan dan Ismail Hakim Baswedan.
"Semoga berjalanan hidup bersama ini menjadi perjalanan penuh barokah," tulis Anies dipenghujung caption Instagramnya.
Selain jalan licin, jarak penglihatan juga jadi masalah utama bagi pemotor kala berkendara di kondisi hujan. Hujan deras tentunya bisa membuat visibilitas pengendara berkurang.
Untuk kasus embun di dalam visor helm sudah bisa diatasi dengan produk antifog seperti buatan Pinlock. Sementara untuk sisa air di luar visor, biasanya biker akan menghilangkannya dengan usapan tangan.
Namun, di pasaran saat ini sebenarnya sudah ada produk cairan repellent yang bisa membuat efek daun talas di visor luar helm, tapi mungkin yang ditawarkan oleh Wipey lebih menarik. Perusahaan asal Slovenia ini membuat produk wiper untuk helm.
Untuk mengaktifkan wiper helm ini, pengendara tinggal menekan sebuah tombol. Untuk mengaktifkan motor penggerak tersebut, wiper helm ini menggunakan baterai yang bisa bertahan mulai 3 jam hingga maksimal 12 jam. Sayangnya, baterai ini tidak bisa diisi ulang, jadi pengendara harus membawa baterai cadangan.
Wipey juga memiliki dua mode, untuk hujan ringan atau hujan deras. Produk ini diklaim tahan air dan sudah pernah diuji pada kecepatan hingga 130 km/jam.
Tak hanya pabrikan Jepang saja yang siap berkecimpung mengenalkan mobil listrik, produsen mobil China pun bersiap ikutan meramaikan jalanan Indonesia dengan kendaraan ramah lingkungannya.
"Beberapa dari mereka akan melakukan pre-marketing project, karena EV harganya 30-50 persen lebih mahal dari kendaraan mesin konvensional atau internal combustion engine (ICE)," tutur Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangannya.
"Mengenai pengembangan kendaraan listrik ini, akan ada juga pemain dari China, BYD yang minat berinvestasi di Tanah Air. Rencananya, BYD bakal melakukan pilot project di bidang commercial vehicles seperti bus. Tetapi tergantung pasarnya, kalau produsen lain, seperti Wuling dan DFSK sudah punya fasilitas sehingga lebih mudah bagi mereka untuk investasi di kendaraan listrik ini," katanya.
Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, akan menjadi peluang besar karena industri otomotif di dalam negeri telah memiliki struktur manufaktur yang dalam, mulai dari hulu sampai hilir.
"Misalnya, kita sudah punya bahan baku seperti baja, plastik, kaca, ban, hingga mesin yang diproduksi di dalam negeri. Lokal konten rata-rata di atas 80 persen. Ini yang menjadi andalan ekspor kita," sebut Airlangga.
Swap engine atau menukar mesin antara kendaraan roda dua barangkali sudah menjadi hal umum di dunia modifikasi motor. Tapi bagaimana jika mesin motor yang dipasang ke pesawat? Meski terlihat tidak masuk akal, hal tersebut ternyata bisa dilakukan oleh para mahasiswa teknik mesin Universitas Ceko, Praha, dan tim Skyleader Airplane.
Setelah menjalani riset hampir 17 tahun, akhirnya mereka mencangkok sebuah mesin motor ke badan pesawat. Mesin motor yang digunakan adalah milik BMW S1000RR. Mesin tersebut dipasang ke pesawat UL-39 Albi yang punya basis dari Aero L-39 Albatros, sebuah model pesawat jet yang eksis di medio 1990-an.
UL-39 Albi sendiri dibuat dari serat karbon dengan konstruksi sasis monokok, sehingga bobotnya hanya 322 kg. Pesawat jet super ringan ini dirancang atas bantuan dari perusahaan pesawat LA Composite dan Jihlavan Airlines. Pesawat ini bisa memuat dua awak, dan tampaknya sangat cocok jika menjadi pesawat latihan untuk siswa sekolah penerbangan.
Bicara dapur pacu, mesin BMW S1000RR yang digendong UL-39 Albi punya spesifikasi 999cc, dengan tenaga maksimum diklaim mencapai 193 dk. Mesin ini bisa membantu UL-39 Albi terbang dengan kecepatan maksimal 340 km/jam, dengan jangkauan penerbangan 2,5 jam atau jarak tempuh 547 km. Untuk daya tampung bahan bakarnya, sanggup membawa 100 liter.
Meski pesawat ini sukses melakoni uji terbang pertamanya bersama pilot Radim Sterba, UL-39 Albi belum bisa dijual massal karena belum mengantungi lisensi. Sekadar informasi, jika nantinya pesawat ini dijual, harganya diperkirakan tak kurang dari 180.000 Euro atau Rp 2,8 miliar.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini