Berita Populer: Motor 3 Presiden RI hingga Kartel Yamaha-Honda

Berita Populer: Motor 3 Presiden RI hingga Kartel Yamaha-Honda

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 30 Apr 2019 07:41 WIB
Berita Populer: Motor 3 Presiden RI hingga Kartel Yamaha-Honda
Motor Soeharto. Foto: Pradita Utama
Jakarta - Ternyata Presiden Indonesia yang suka naik motor tak cuma Joko Widodo (Jokowi). Setidaknya dua mantan presiden lainnya pernah menjadi bikers. Tak cuma motor kecil, mantan presiden Indonesia bahkan menggunakan motor gede (moge).

Dari tujuh presiden yang telah menjabat, tiga di antaranya memiliki motor yang khas. Motor ketiga presiden itu dipajang di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita seputar motor tiga Presiden Indonesia menjadi salah satu berita otomotif, Senin (29/4/2019). Selain berita motor-motor Presiden RI, ada berita populer lainnya, di antaranya MA vonis kartel skutik Honda-Yamaha.

Mahkamah Agung (MA) menguatkan vonis bahwa Yamaha-Honda telah melakukan praktik kartel harga sepeda motor skuter matik (skutik) 110-125 cc sehingga merugikan konsumen. MA menolak permohonan kasasi kedua pabrikan otomotif asal Jepang tersebut. Kedua pabrikan itu pun harus membayar denda total puluhan miliar rupiah.

Selain dua berita tersebut, berita populer lainnya antara lain Gesits yang tengah mendekati pengemudi ojek online, bus listrik Transjakarta, sampai SUV DFSK yang siap menikam Rush-Terios.

Berikut rangkuman beritanya.
Mantan Presiden Indonesia, Soeharto diketahui pernah menunggangi salah satu motor legendaris. Soeharto sempat riding dengan Suzuki VS400 Intruder. Motor tersebut dipamerkan di arena IIMS.

Tak cuma Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono sempat riding dengan moge Harley-Davidson Road Glide Screaming Eagle. Juga Jokowi dengan Kawasaki W175 ala bobbernya. Ketiga motor tersebut ikut serta meramaikan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 dari 25 April hingga 5 Mei 2019 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Motor-motor pribadi koleksi Presiden Indonesia tersebut dikurasi oleh Ananda Omesh dan menceritakan berbagai kisah lengendanya.

Soeharto selama menjabat cukup sering didapati sedang mengendarai motor tersebut. Dalam suatu kesempatan ia juga pernah diboncengi B.J. Habibie berkeliling Istana menggunakan motor itu.

Harley Davidson Road Glide Screaming Eagle milik SBY. Harley Davidson Road Glide Screaming Eagle milik SBY. Foto: Pradita Utama



Selanjutnya Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih dikenal dengan SBY pernah melakukan perjalan untuk tugas negara mengendarai motor Harley-Davidson miliknya itu. Beberapa kali juga ia dibonceng untuk mengunjungi suatu tempat dengan motor tersebut.

Terakhir tentunya motor custom hijau bergaya bobber milik Jokowi tak bisa dilewatkan begitu saja. Berbeda dengan dua motor sebelumnya motor ini justru tampil dengan gaya modifikasi kekinian dan mengubah bentuk asli motor.

Kawasaki W175 Milik Jokowi. Kawasaki W175 Milik Jokowi. Foto: Pradita Utama



Motor berbasis Kawasaki W175 tersebut dimodifikasi oleh Katros Garage beberapa waktu lalu dan telah digunakan Jokowi dalam beberapa kesempatan.

Mahkamah Agung (MA) menguatkan vonis bahwa Yamaha-Honda telah melakukan praktik kartel harga sepeda motor skuter matik (skutik) 110-125 cc sehingga merugikan konsumen. MA menolak permohonan kasasi kedua pabrikan otomotif asal Jepang tersebut.

Honda dan Yamaha dihukum denda total Rp 47,5 miliar. Yamaha harus membayar denda Rp 25 miliar dan Honda didenda Rp 22,5 miliar.

Pihak PT Astra Honda Motor (AHM) pun buka suara soal putusan MA tersebut. General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbudin mengatakan, pihaknya menghormati putusan MA ini.

"Jika benar, kami akan mengambil langkah hukum berikutnya. Karena hingga saat ini kami belum menerima salinan putusan MA dan baru tahu dari media," kata pria yang akrab disapa Muhib kepada detikcom, Senin (29/4/2019).

Kasus ini bermula saat Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus adanya praktik kartel sepeda motor skuter matik 110-125 cc di Indonesia. Praktik kartel itu mengakibatkan harga jual ke konsumen melambung tinggi. Konsumen pun dirugikan.

Muhib menyebut, pihaknya menolak tuduhan KPPU bahwa Honda dan Yamaha melakukan pengaturan harga. Sebab, Honda dan Yamaha telah bersaing secara fair di pasar.

"Dan dalam persaingan yang fair ini mustahil terjadi pemufakatan untuk atur harga. Fakta di pasar, kami bersaing ketat dengan terus mengeluarkan beragam model dan varian produk baru untuk memenuhi keinginan konsumen. Dan dalam menjalankan bisnis, kami selalu mematuhi perundangan yang berlaku dengan tidak merugikan konsumen," tegas Muhib.

Pihak PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) belum memberikan komentarnya sampai saat ini. Yamaha melalui Manager Public Relation Antonius Widiantoro sampai berita ini ditulis kembali, Selasa (30/4/2019) belum juga merespons pertanyaan dari detikcom.

Motor listrik buatan anak bangsa, Gesits, punya strategi agar bisa lebih banyak beredar di jalanan. Gesits ingin PDKT dengan kalangan pengemudi ojek online atau ojol.

"Ya mereka (pengemudi ojol) kan target potensial bisa saja. Keuntungannya penggunaan lebih efisiein untuk pengemudi ojek karena costnya lebih sedikit jadi marginnya lebih baik," ujar CEO PT Gesits Technologies Indo Harun Sjech di Jakarta.

Gesits merupakan motor listrik yang menggunakan baterai ion lithium. Sekali dicas dalam waktu paling lama 3 jam motor bisa melaju sejauh 80-100 km. Untuk kecepatan motor diklaim setara dengan motor konvensional bermesin 120 cc yang bisa melaju sampai 100 km per jam.

Biaya operasional pun lebih murah. Untuk BBM misalnya, Harun mencontohkan motor konvensional sehari bisa butuh seliter BBM. Jika setahun maka butuh 300-an liter. Dikalikan dengan biaya BBM misalnya Pertalite yang mencapai Rp 7.000-an maka biaya bensin motor konvensional mencapai Rp 2,1 juta per tahun. Biaya ini lebih mahal dibanding motor listrik.

"Coba bandingkan dengan motor listrik. 1 liter BBM itu setara cuma 1,2 kWh. Kalau tarif PLN sekarang Rp 1.400, dikali 1,2 kWh cuma Rp 1.700. Sekarang hitung saja Rp 1.700 dikali 300 hari cuma 500.000. Motor biasa belum ganti olinya, maintenance. Motor listrik gak ada itu ganti oli," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menjajal bus listrik calon armada Transjakarta. Bus yang dicoba Anies itu merupakan bus lansiran pabrikan China, BYD dengan tipe K9. Bus listrik tersebut mampu menampung sekitar 50 penumpang, 2 duduk dan 18 penumpang berdiri.

Bus listrik ini memang sudah banyak digunakan di berbagai negara di dunia. Disebutkan, bus listrik ini telah melintas di 50 negara dan lebih dari 200 kota.

BYD K9 ditenagai oleh motor listrik tipe AC Synchronous Motor. Tenaga maksimalnya mencapai 300 kW dengan torsi maksimal 1.100 Nm.

Tenaga listrik disimpan dalam baterai BYD Iron-Phosphate. Baterai itu berkapasitas 324 kWh.

Proses pengisian baterai sekitar 4-5 jam. Dalam sekali pengisian baterai, bus ini bisa menempuh jarak sejauh 250 km dengan kecepatan maksimal 70 km/jam.

Secara dimensi, bus punya panjang 12 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 3,4 meter. Jarak sumbu rodanya 6,1 meter. Bus ini berbobot 18.000 kg.

Produsen mobil asal China kembali membuat kejutan lewat harga murahnya. Seperti terlihat usai pabrikan China DFSK merilis SUV keduanya Glory 560.

Masuk di kelas SUV, Glory 560 diprediksi bakal menjegal jalan Rush-Terios hingga Honda HR-V yang selama ini mendominasi. Namun bicara harga, kelima tipe Glory 560 justru dibanderol nyerempet dengan mobil-mobil Low MPV seperti Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander dan mobil sekelas di segmennya.

DFSK membuka harga Glory mulai Rp 189 juta untuk varian 1.5 M/T B Type. Sedangkan yang termahal harganya Rp 239 juta. Bisa dibilang DFSK menawarkan Low SUV yang paling murah di kelasnya.

Untuk perbandingan, mengutip situs resmi Toyota Astra Motor Avanza dijual mulai Rp 191,1 juta sampai Rp 221,25 juta. Buat detikers yang menginginkan Avanza dengan tampilan lebih mewah bisa memilih model Veloz. Namun harganya lebih mahal yakni Rp 215,65 juta sampai Rp 239,45 juta.

Itu baru Avanza. Harga Xpander malah lebih tinggi lagi. Mitsubishi membanderol Xpander mulai Rp 206,1 juta-260,9 juta.

Sementara pesaing utama Glory 560, Toyota Rush dipatok seharga Rp 244,25 juta hingga varian termahalnya Rp 265,65 juta. Kembarannya Terios pun tak lebih murah dari Glory 560.

Dalam daftar harga yang tercantum di situs Daihatsu, harga Terios dibuka Rp 202,3 juta sampai Rp 256,9 juta.

Selain harga murah, DFSK juga mengklaim Glory 560 dibekali segudang fitur. Glory 560 juga sudah menggendong mesin turbo yang sampai saat ini belum dimiliki oleh para pesaingnya.aa


Hide Ads