Ini terjadi karena AS, Uni Eropa dan China saling menerapkan tarif impor untuk setiap barang yang masuk. Karena hal tersebut, saham Harley-Davidson tercatat mengalami penurunan hingga 2%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan dalam cuitan di akun resmi Twitternya, Presiden AS Donald Trump menyebut hal tersebut tak adil bagi AS karena Harley-Davidson harus membayar tarif hingga 31% kepada Uni Eropa.
Tahun lalu, Harley-Davidson berkomitmen untuk memenuhi permintaan Uni Eropa dengan produksi dari Thailand. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya tarif yang lebih besar jika dibandingkan dengan produksi di Amerika Serikat.
Target kinerja Harley-Davidson juga tak sesuai target. Kuartal I-2019 pendapatan tercatat US$ 1,4 miliar, sementara laba bersih selama 3 bulan US$ 127,9 juta. Perusahaan juga menyebut penjualan ritel AS yang melemah menjadikan angka penjualan produksi terus merosot pada kuartal pertama.
"Harley-Davidson telah berjuang untuk tarif di Uni Eropa, saat ini mereka membayar 31%. Mereka juga harus memindahkan produksi ke luar negeri untuk mengimbangi pembayaran tarif yang akan dinaikkan hingg 66% pada 2021. @MariaBartiromo itu tidak adil bagi AS. Kami akan membalasnya!" (kil/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah