Berita Populer: Esemka Lulus Uji Tipe, Kisah Gaib Sopir Ambulans

Berita Populer: Esemka Lulus Uji Tipe, Kisah Gaib Sopir Ambulans

Tim detikcom - detikOto
Sabtu, 13 Apr 2019 14:05 WIB
1.

Berita Populer: Esemka Lulus Uji Tipe, Kisah Gaib Sopir Ambulans

Berita Populer: Esemka Lulus Uji Tipe, Kisah Gaib Sopir Ambulans
Foto: Ragil Ajiyanto
Jakarta - detikers ketinggalan berita seputar dunia otomotif tanah air selama seminggu terakhir? Berikut detikcom sajikan beberapa artikel hot issue selama sepekan terakhir.

Berita pertama yang menjadi berita terpopuler selama sepekan terakhir adalah lulusnya Esemka dalam uji tipe di Kementerian Perhubungan. Adapun modelnya adalah BIMA 1.0 (4Γ—2) MT, BIMA 1.3 L(4Γ—2) MT untuk mobil barang. Dan tipe mobil penumpangnya yakni GARUDA I 2.0 (4Γ—4) MT. Sementara untuk sisanya diklaim sudah rampung lebih lama, pada bulan Februari dan Maret 2016 lalu.

Modelnya yakni BIMA 1.3 (4Γ—2) M/T, BIMA 1.8D (4Γ—2) M/T, NIAGA 1.0 (4Γ—2) M/T, DIGDAYA 2.0 (4Γ—2) M/T, dan BORNEO 2.7D(4Γ—2) M/T.

Uji tipe merupakan pengujian yang dilakukan pemerintah terhadap fisik kendaraan bermotor sebelum diproduksi massal.

Esemka bakal dirakit di pabrik Boyolali, Jawa Tengah, oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Kabarnya, mobil Esemka akan mengandalkan vendor dalam negeri untuk menyuplai beberapa komponen seperti ban, pelek, dan beberapa komponen lainnya.

Ungkapan serupa tapi tak sama tampaknya cocok disematkan pada mobil-mobil kembar di Tanah Air. Meski wujudnya berbeda tipis namun bicara fitur dan harga keduanya justru berbeda. Terdapat beberapa mobil kembar yang dijual di Indonesia. Mobil kembar paling banyak digarap duet Toyota-Daihatsu.

Keduanya melahirkan beberapa model seperti Agya-Ayla, Calya-Sigra, Avanza-Xenia, hingga Rush-Terios. Kemudian yang terbaru ada Nissan Livina namun wujudnya identik dengan Xpander.

Soal harga ditentukan berdasarkan kebijakan masing-masing pabrikan. Sebagai perbandingan Toyota Agya misalnya dijual dengan harga mulai Rp 136,95 juta untuk varian termurahnya. Sedangkan harga termahal Agya mencapai Rp 157,35 juta. Sedangkan Ayla dijual Daihatsu dengan harga lebih murah yakni mulai Rp 98,15 juta. Daihatsu menjual Ayla termahal seharga Rp 151,85 juta.

Kemudian beralih ke LCGC 7-seater Calya-Sigra. Calya yang hanya memiliki tiga varian dijual dengan rentang harga Rp 138,85 juta sampai Rp 156,4 juta. Sementara Sigra punya 10 varian dengan banderol harga lebih murah yakni Rp 114-154,75 juta. Mobil sejuta umat Toyota Avanza juga punya harga yang berbeda dari kembarannya Xenia.

Kalau Avanza ditawarkan mulai Rp 191,1 juta, Daihatsu membanderol Xenia dengan Rp 186,65 juta untuk varian terendahnya. Avanza juga memiliki varian yang lebih mahal lewat Veloz. Pada dasarnya Avanza dan Veloz sama hanya ada beberapa perbedaan fitur dan tentunya harga. Harga Veloz paling mahal menyentuh Rp 239,45 juta. Xenia tipe termahal ada di varian 1.5 R Deluxe seharga Rp 228,5 juta.

Masih dari duet Toyota-Daihatsu, mobil kembar lainnya adalah Rush-Terios. Rush punya empat tipe yang dijual mulai Rp 244,25 juta. Varian yang ditawarkan Daihatsu pada Terios lebih banyak yakni mencapai sembilan. Hargnya bervariasi mulai dari Rp 202,3 juta sampai Rp 256,9 juta.

Terakhir mobil kembar yang menjadi fenomena baru adalah Xpander dan Livina. Nissan mengambil platform Xpander untuk digunakan pada Livina terbaru dengan harapan bisa mencetak penjualan yang besar. Meski begitu, keduanya terus bersaing terutama dari sisi harga. Lima varian Livina dirilis Nissan untuk menggoda masyarakat Indonesia.

Banderol harga Livina pun bersaing dengan sang kembaran. Livina dijual lebih murah dari Xpander yakni mulai Rp 198,8 juta. Xpander sendiri varian terendahnya dijual seharga Rp 206,1 juta. Tapi angka justru berbalik pada varian tertinggi. Livina varian teratas dijual dengan harga Rp 261,9 juta sementara Xpander lebih murah sedikit yaitu Rp 260,9 juta.

Ambulans kerap dipandang menyeramkan bagi sebagian orang, khususnya ambulans pengangkut jenazah. Namun tidak bagi Arief Rahman, selama lebih dari lima tahun lebih menjadi sopir ambulans, selalu ada pelajaran berharga di dalamnya.

Pengalaman berharga itu ia dapatkan saat pertama kalinya saat mendapatkan tugas mengantarkan jenazah, dan sempat mengalami pengalaman mistis. "Waktu itu pertama kali saya bawa jenazah, memang sempat 'diganggu'," kata Arief.

"Ada pasien korban kecelakaan lalu lintas, sehingga pendarahan di otak dan meninggal di Rumah Sakit," sambung Arief yang memulai ceritanya.

"Setelah di sini, kemudian dibawa ke kamar jenazah dan (keluarga) tidak mau dimandikan. Langsung dibawa dan dimandikan di rumah duka," ucapnya.

"Kebetulan saya yang bawa dengan keluarga duka. Nganter ke rumahnya ke daerah Pondok Rangon, posisinya di dalam, jalurnya melewati kuburan," sambungnya.

"Pertamanya enjoy karena nganterinnya sama keluarga, nah pas pulangnya ini. Kan sendiri, waktu melintasi pemakaman Pondok Rangon, jenazah dan keluarga sudah tidak ada. Saya lihat dari kaca spion yang di dalam ada sosok manusia duduk membelakangi saya," ujarnya. Hiyy, siapa tuh?

"Saya cuekin awalnya, kemudian saya lanjut jalan, kedua kalinya saya liat lagi masih ada, biarin aja dulu deh, mungkin ketiga kalinya nggak ada kan, setelah melewati kuburan dan tembok besar, ternyata masih ada juga," kata Arief.

Setelah memeriksa kondisi di dalam mobil ambulans, Arief menemukan plastik berwarna kuning. "Punya dia (jenazah) ketinggalan," sambungnya.

"Di dalam plastik kuning itu pakaian, karena dia korban kecelakaan kan, masih ada darah-darahnya. Akhirnya saya balik lagi ke rumah duka," kata Arief.

Dan sesampainya di rumah duka, Arief memberikan bungkusan tersebut kepada bapaknya. Ternyata saat dikembalikan merupakan baju kesukaan sang anak ketika masih hidup.

"Wah iya bener mas, ini isinya baju sama celana Levis kesukaan dia, dan jaket ini jarang dicuci, tidak ada yang boleh mencuci dan memakainya selain dia," ujar Arief saat menceritakannya.

"Setelah balik dari rumah duka, kemudian lewat jalan yang sama, nggak nongol lagi, aman," pungkas Arief.


Hide Ads