Adapun unit bus yang diekspor adalah SR2 XHD Prime. Bus ini berjenis high decker, dan buatan asli karoseri bus asal Ungaran, Jawa Tengah. Dan untuk sasis plus mesin, disuplai oleh Scania.
Seremoni pemotongan pita ekspor perdana bus Ungaran ke Bangladesh Foto: Luthfi Anshori |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengucapkan selamat kepada CV Laksana atas ekspor 4 busnya ke Bangladesh. Ini menujukkan daya saing Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain," ujar Retno.
Seremoni ekspor perdana Foto: Luthfi Anshori |
Selain 4 bus berjenis high decker, CV Laksana juga akan mengekspor 10 bus double decker dengan nilai total transaksi senilai USD 808 ribu atau setara Rp 11,4 miliar. "Pengiriman bus ini merupakan realisasi dengan Bangladesh untuk meningkatkan kerjasama ekonomi. Kita juga sedang ada proses FTA (Free Trade Agreement) mudah-mudahan bisa disepakati paling lambat tahun 2020," lanjutnya.
"Dan mudah-mudahan pengiriman 4 bus ini hanya awal dari banyak hal yang akan terjadi antara Indonesia dan Bangladesh tentunya akan jadi inspirasi perusahaan lain di Indonesia untuk mengembangkan pasarnya, di pasar-pasar yang potensial, yang selama ini belum secara serius belum digarap," pungkas Retno.
Bangladesh sendiri adalah salah satu mitra bisnis penting Indonesia di kawasan Asia Selatan. Selain bus, pada awal 2019 lalu, Indonesia lewat PT Inka juga sudah mengirim 15 gerbong kereta untuk tahap pertama dari total 250 gerbong pesanan. (lua/ddn)












































Seremoni pemotongan pita ekspor perdana bus Ungaran ke Bangladesh Foto: Luthfi Anshori
Seremoni ekspor perdana Foto: Luthfi Anshori
Komentar Terbanyak
Puluhan Motor Brebet Habis Isi Pertalite, Bahlil Bilang Begini
Perpanjang STNK Nggak Ribet Pakai KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Dihapus
Banyak Motor Brebet usai Isi Pertalite, Ini Kata Pertamina