Warna Mobil Cerah Bantu Serap Energi Matahari

Solar Panel Foto: Rizki Pratama/detikOto

Bogor - Mobil listrik merupakan kendaraan masa depan yang akan menekan penggunaan bahan bakar fosil sehingga mengurangi pencemaran udara. Salah satu energi alternatif yang bisa digunakan sebagai sumber listrik saat ini adalah tenaga matahari.

Di Indonesia panel surya pun sudah diproduksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor penentu efisiensi tenaga matahari yang bisa diserap panel surya dapat dipengaruhi berbagai hal seperti geografis wilayah hingga warna mobil yang digunakan. Manufaktur solar panel Indonesia, Jskye mengatakan warna mobil cerah lebih bagus dalam menyerap dan mengkonversi energi matahari menjadi listrik.

"Kalau mobilnya (berwarna) putih energinya lebih banyak karena dapat pantulan dari panas matahari lebih banyak. Semakin cerah warna lebih banyak energinya. Kita lihat itu yang lebih efisien," ujar Marketing Director PT Sky Energy Indonesia, Ronald Sibarani saat ditemui detikoto di pabrik solar panel mereka di Bogor, Jawa Barat.

Selain itu untuk meningkatkan efisiensi, Jskye tengah mengembangkan lebih jauh teknologi mereka terhadap daya serap solar panel. Dari hasil pengembangan ini diharapkan efisiensi solar panel bisa meningkat dari 21 persen menjadi 27 persen.

"Sekarang kita lagi kembangkan. Kalau sekarang tingkat efisiensi itu paling tinggi 21-22 persen, itu efisiensi terhadap luasan area. Dengan teknologi baru itu bisa kita tingkatkan efisiensinya menjadi 26-27 persen," ungkap Ronald.

Produksi Solar Panel Foto: Rizki Pratama/detikOto

Saat ini Jskye sedang mempersiapkan pengisian daya mobil listrik dalam bentuk charging station biasa dan carport. Charging biasa akan menyerap energi matahari ke stasiun pengisian sedangkan carport bisa langsung mentransfer energi matahari ke mobil tanpa harus dijemur langsung di bawah sinar matahari.

"Kelemahan solar panel itu butuh tempat terbuka, nah kita buat itu sebagai carport, mobil tetap teduh energi dapat. Membuat carport itu lebih mudah dibanding charging station biasa," kata Ronald. (rip/lth)