Biodiesel Bikin Akselerasi Berkurang 2,5%, Harus Rajin Cek Filter

Biodiesel Bikin Akselerasi Berkurang 2,5%, Harus Rajin Cek Filter

Ruly Kurniawan - detikOto
Rabu, 28 Nov 2018 12:59 WIB
Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta - Kendaraan buatan PT Isuzu Astra Motor Indonesia sudah mulai menggunakan bahan bakar biodiesel B20. Selama pemakaian, tak ada dampak berarti yang ditemui hanya saja filter solar harus lebih diperhatikan.

Dipaparkan GM Marketing PT. Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril, kendaraan komersil yang menggunakan B20 harus rutin mengecek armadanya setiap menempuh jarak 10.000 kilometer. Hal itu dilakukan agar kendaraan tetap dalam keadaan prima.

"Isuzu siap menggunakan bahan bakar B20," ucap Attias saat ditemui dalam Diskusi Pintar Roadmap Kebijakan Biodiesel di Indonesia yang diselenggarakan Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), Jakarta, Selasa (27/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Namun dia meminta pengguna kendaraan untuk memperhatikan kondisi filter solar.

"Iya, memang filter solar harus lebih diperhatikan. Tapi bila berbicara pergantiannya, sebenarnya normal saja. Sebab mau pakai bahan bakar Pertadex, Dexlite, Biosolar, tetap kami sarankan agar lakukan pengecekan kendaraan setelah menempuh 10.000 kilometer. Jadi saya rasa normal," tambahnya.

Attias juga mengatakan dampak dari bahan bakar B20 membuat akselerasi mobil berkurang sekitar 2 sampai 2,5 persen. "Ini disebabkan karena filter kotor," jelasnya.

"Filter solar itu berfungsi untuk menyaring kotoran yang berada dalam tangki. Nah, sifat dari B20 itu ada seperti deterjen yang membuat endapan-endapan di tangki menjadi terangkat, terbawa. Filter yang masih bekerja dengan baik pasti akan menahan kotoran tersebut. Namun ketika filter menumpuk, aliran bahan bakar menuju mesin dapat terganggu," tambah Attias.



Di kesempatan sama, Marketing Director Isuzu Astra Motor Indonesia, Joen Boediputra mengatakan berkurangnya tenaga pada mobil setelah menggunakan biodiesel B20 adalah tergantung pada kebiaasan mengemudi.

"Driving habit itu berkontribusi sampai 30 persen dalam konsumsi bahan bakar dan performa. Jadi bila ada penurunan 2 sampai 2,5 persen itu tidak ada pengaruhnya," ujarnya.

Diketahui, Isuzu sendiri menjual filter solar yang diproduksi secara lokal seharga Rp 60.000 hingga Rp 100.000.

Isuzu sudah mengetes bahan bakar B20 melalui pengambilan tiga sampel mesin yakni 6 silinder common rail, 4 silinder common rail, dan 4 silinder mekanikal pump, hingga tes inspeksi. "Untuk yang medium duty engine kita tes sampe 1.000 jam, sedangkan yang light duty engine itu kita tes 400 jam. Ini pengujian pertamanya," kata Attias.

"Lalu kita juga lakukan tes inspeksi yang mendatangkan Engine Experiment Manager Isuzu Japan Durability Experiment Group, Soichiro Kazuta. Itu dicek benar mesin dan sebagainya sampai keluar kesimpulan bahwa B20 tidak berdampak cukup signifikan pada mobil Isuzu. Sehingga kita siap menggunakannya," terangnya.

"B20 ini juga tidak menggugurkan warranty claim, sehingga customer tidak perlu takut karena Isuzu akan tetap memberikan pelayanan yang terbaik," tutup Attias. (ruk/ddn)

Hide Ads