Kreatif, Limbah Ban Bekas Disulap Jadi Benda Bernilai

Kreatif, Limbah Ban Bekas Disulap Jadi Benda Bernilai

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 29 Okt 2018 10:36 WIB
Ban dalam disulap jadi aksesori berupa cincin, gelang, dan kalung serta tas dan dompet. Foto: Rizki Pratama
Jakarta - Penggunaan kendaraan bermotor menghasilkan berbagai macam limbah yang membahayakan kelestarian hidup. Komponen kendaraan yang sudah rusak jika dibiarkan akan menumpuk dan menyebabkan terganggunya ekosistem alam.

Salah satu sisa penggunaan kendaraan bermotor yang volumenya cukup banyak adalah ban dalam. Benda yang terbuat dari karet ini oleh Sapu Upcycle diubah menjadi barang yang berharga daripada sekadar mengotori lingkungan tanpa penanganan yang tepat.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sapu Upcycle muncul dari Komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK). TUK sendiri adalah komunitas seniman dan relawan peduli lingkungan yang didirikan oleh seniman Salatiga, Rudy Ardianto pada tahun 2006," ujar pendiri Sapu Upcycle, Sindhu Prasastyo saat ditemui detikOto di gelaran Custom Culture 2018, Jakarta akhir pekan kemarin.

Bermula sebagai relawan TUK, Sindhu Prasastya dan Erika Firniawati aktif menjadi pengurus bidang kreatif pengolahan limbah. Dari tahun 2006 hingga 2010, sektor kreatif pengolahan limbah melihat peluang bisnis yang mempunyai dampak positif di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.



"Prinsip TUK adalah reduce, reuse, recycle, dan upcycle. Kami melakukan inovasi agar sampah dapat dikurangi dan diolah kembali menjadi barang menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai lebih," terang Sindhu.

Dari ban dalam bekas Sapu Upcycle sudah memproduksi aksesori berupa cincin, gelang, dan kalung serta tas dan dompet. Produk ini mendapatkan respons yang baik hingga internasional dengan berbagai kreativitas yang dihasilkan dari limbah tersebut.




Tonton juga 'Mengubah Limbah Kelapa Jadi Aneka Lampu Hias Ciamik':

[Gambas:Video 20detik]

(rip/rgr)

Hide Ads