Tidak hanya di Indonesia, beberapa negara Asia lainnya pun mengalami persoalan yang sama. Seperti di India misalkan, atau lebih tepatnya di kawasan Bathinda. Diberitakan Tribuneindia, setidaknya terdapat 1.400 sopir auto-rickshaw (biasa dikenal dengan bajaj di Indonesia), yang tidak terlatih dan tidak memiliki SIM.
Karena tak mau patuh dan tidak mengerti rambu lalu lintas serta keselamatan berkendara, akibatnya banyak kecelakaan yang terjadi melibatkan pengemudi kendaraan umum tiga roda tersebut. Pada satu tahun ke belakang misalkan, sudah tercatat 20 kasus yang terdaftar. Bahkan, kepolisian sana mencatat empat sampai enam kecelakaan yang terjadi di kota melibatkan bajaj.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayangnya, polisi di sana tak mampu menindak dan menjaga seluruh ruas jalan yang ada banyak bajaj dan berpotensi untuk kecelakaan meskipun personelnya sudah tambah banyak. Salah satu warganya, Mukesh Kumar menuturkan bahwa polisi lalu lintas di sana tidak bersikap keras terhadap para pengemudi bajaj tersebut.
"Kami menerima keluhan bahwa para pengemudi bajaj tidak bertanggung jawab di jalan-jalan kota. Kami akan kembali berbincang untuk mengatasi hal ini dan memberikan instruksi tegas kepada mereka," papar petugas lalu lintas di sana, Gurpreet Singh. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar