Kepala Divisi Logistik Kendaraan PT TAM Husein Sutjiono mengatakan, pembangunan pusat distribusi ini didorong faktor lamanya pengiriman mobil ke konsumen di Jatim. Menurut dia, selama ini butuh waktu lebih dari 10 hari untuk distribusi kendaraan ke tangan konsumen dari pabrik Toyota di Jakarta.
Tempat-tempat penyimpanan kendaraan yang ada di Sidoarjo, Gresik, Surabaya dan Malang sudah over kapasitas. Hal itu membuat kilometer kendaraan meningkat serta kualitas mobil menurun karena harus berpindah-pindah tempat. Padahal dalam sebulan pesanan mobil Toyota di Jatim hampir mencapai 5 ribu unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husein menjelaskan, fasilitas pusat distribusi mobil Toyota yang pertama di Jatim ini bakal mampu menampung 6.500 kendaraan. Dari pabrik Toyota di Cibitung, Karawang dan Sunter, mobil akan dikirim ke pusat ditribusi ini sebelum dikirim ke konsumen. Selain itu, fasilitas baru ini akan menjadi pusat distribusi spare part mobil Toyota.
"Mojokerto kami pilih karena menjadi sentral dari 27 cabang kami di Jatim. Kami juga mempunyai kesempatan untuk distribusi ke area Bali dan Nusa Tenggara," ujarnya.
Husein berharap, adanya pusat distribusi produk Toyota di Jatim ini bakal memangkas waktu pengiriman kendaraan menjadi 4 hari. Di samping itu, pengiriman yang tersentral diharapkan membuat kualitas produk tetap terjaga hingga ke konsumen sesuai keluaran pabrik.
"Kami targetkan pusat distribusi ini selesai April 2018," tegasnya.
Di tempat yang sama, Asisten I Bupati Mojokerto Mustain menyambut baik pengembangan bisnis PT TAM di Mojokerto. Menurut dia, investasi baru ini membuktikan iklim investasi di Mojokerto masih kondusif.
"Semoga ini memicu perusahaan besar lainnya untuk mengembangkan investasi di Mojokerto," jelasnya.
Mustain menambahkan, minat investor masuk Mojokerto tak lepas dari upaya pemerintah memberikan fasilitas untuk investasi. Salah satunya melalui pembangunan dan pelebaran jalan kabupaten yang mampu menekan biaya distribusi. Dari 1.100 Km jalan milik Kabupaten Mojokerto, 600 Km diantaranya telah mulus diperbaiki.
"Kekuatan APBD kami Rp 2,4 triliun, 48% untuk belanja rutin pegawai, 52% untuk pembangunan, sebagian besar untuk pembangunan jalan. Lebar jalan dari 6 meter kami lebarkan jadi 12 meter," tandasnya. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah