Negara itu lebih memilih fokus terhadap kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Saat ini, teknologi alternatif pengganti mesin bakar tersedia berupa teknologi kendaraan listrik sepenuhnya, hybrid atau kendaraan bertenaga hidrogen.
Kini, kendaraan hybrid dan listrik mulai digemari. Namun menurut catatan IHS Markit, mobil listrik dan hybrid saat ini baru menyumbang 3 persen dari total penjualan otomotif di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inggris baru-baru ini mengumumkan mobil diesel dan bensin dilarang dijual di negaranya pada 2040. Ini merupakan strategi Inggris untuk membuat udara negaranya lebih bersih. Dan pada 2050, seperti diberitakan CNN, semua mobil di jalanan Inggris tak boleh mengeluarkan emisi sama sekali.
Kemudian Prancis sudah mengumumkan untuk menghentikan penjualan kendaraan bensin dan diesel pada 2040 sebagai langkah untuk memerangi pemanasan global. Mulai 2040, perusahaan otomotif di Prancis hanya boleh menjual kendaraan listrik atau tenaga lainnya yang lebih bersih. Tapi mobil hybrid masih diperbolehkan.
Selanjutnya India mengumumkan pada 2030 semua kendaraan yang dijual di negeri itu harus disokong tenaga listrik. India merupakan negara dengan kualitas udara yang kurang baik. Makanya, pemerintahnya dengan tegas akan melarang kendaraan bermesin konvensional.
Selain itu, Norwegia berkomitmen untuk mewujudkan udara bersih. Semua kendaraan penumpang dan van yang dijual pada 2025 dan seterusnya harus menjadi kendaraan nol emisi.
Perkembangan penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Norwegia cukup pesat. Tahun lalu, 40 persen dari mobil yang dijual di Norwegia merupakan mobil listrik dan hybrid.
Menurut Agensi Energi Internasional, setidaknya 10 negara lainnya punya target untuk menggaungkan mobil listrik. Austria, China, Denmark, Jerman, Irlandia, Jepang, Belanda, Portugal, Korea dan Spanyol memiliki target untuk membuat kendaraan ramah lingkungan diminati masyarakatnya. Begitu juga beberapa negara bagian di Amerika Serikat.
Sementara itu, saat ini 95 persen mobil listrik yang dijual secara global ada di 10 negara. Adapun ke-10 negara itu adalah China, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Norwegia, Inggris, Prancis, Jerman, Belanda dan Swedia. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah