Namun tidak semua pekerja lukis truk mau menerima pesanan lukis seperti itu. Miswadi salah satunya, yang mengaku tidak menerima jika ada pesanan seperti itu.
"Saya diajarin sama bapak kaya gitu, sekarang ibaratnya nyinggung perasaan aparat, saya yang kena. Kalau sekedar kata-kata jenaka wajar, karikatur wajar," ujarnya saat ditemui detikOto, di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata pria kelahiran Jakarta itu, jika dirinya menerima pesanan lukis yang berbau SARA, pornografi, atau berbau ejekan, bisa merugikan diri sendiri, juga orang lain.
"Biarpun di bayar mahal saya enggak mau terima, ada syaratnya juga, saya ada peraturannya sendiri, apa lagi ini pesan dari bapak," ungkapnya.
(khi/lth)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat