Pandangan Orang Indonesia akan Mobil Diesel Sudah Berubah

Pandangan Orang Indonesia akan Mobil Diesel Sudah Berubah

Dina Rayanti - detikOto
Sabtu, 04 Mar 2017 13:02 WIB
Foto: Dina Rayanti
Jakarta - Kini ada beberapa produsen mobil di Indonesia yang menawarkan produknya tak lagi berbahan bakar bensin namun sudah mulai beralih ke diesel. Seperti contohnya Toyota Innova, Pajero Sport, Chevrolet Captiva, di segmen MPV bahkan ada Suzuki Ertiga dan yang baru diluncurkan produsen asal Korea Selatan, Hyundai Tucson XG CRDi eVG Turbo.

Semakin banyaknya mobil dengan varian diesel tersebut dikatakan karena 'mindset' orang Indonesia yang sudah mulai berubah.

"Menurut saya bukan di SUV, baru-baru ini Ertiga diesel kan keluar kan. Jadi gini konsumen Indonesia nggak seperti dulu yang menganggap diesel itu kotor bau segala. Kalau kita bisa bilang sekarang diesel kan teknologinya 'edan' lah. Contohnya Tucson diesel kita lah, 2.000 cc tapi horse power 178 secara torsi 400, intinya mobil ini cc-nya kecil tapi secara tenaga sangat luar biasa mumpuni, dan pemakaian bahan bakar lebih ringan karena engine cc-nya kecil. Ini terus terang kita akan fokuskan ke depannya karena pangsa pasar diesel di Indonesia makin terus maju," tutur Presiden Direktur PT HMI, Mukiat Sutikno, di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga berharap agar Pertamina bisa mendistribusikan Diesel dengan kualitas baik lebih merata ke seluruh wilayah-wilayah di Indonesia.

"Tentunya harapan kita dari Pertamina juga, karena diesel kita tidak bisa ke biodiesel. Tucson kita, Santa Fe kita karena turbo mereka lebih membutuhkan diesel yang lebih bersih yaitu Pertadex. Kalau Pertadex pengadaannya merata ini tentunya membantu. Karena kalau misalnya di daerah tertentu kadang ada kadang nggak, customer mau beli entar saya isi pakai apa gitu kan," jelas Mukiat.

"Kalau kualitas Pertadex udah cukup bagus tapi distribusinya belum merata ini tentunya kita harapkan dari pihak Pertamina membantu juga. Intinya kan kita mau clean environtment tadi itu," sambung Mukiat.

Mukiat pun menambahkan jika nantinya pemerintah telah siap dengan BBM Euro 4, Hyundai pun sudah siap dengan teknologi yang dimilikinya. Menurutnya, tidak membutuhkan waktu lama untuk mengganti spek mesinnya menjadi kualitas Euro 4.

"Emisi kan target pemerintah juga kan, kalau ini kejadian pun kita nggak khawatir, secara engine Hyundai cukup siap tinggal tentunya kerjasama dengan pertamina, supaya mobil-mobil kita yang udah siap anytime kita ubah low emission. Rata-rata kita Euro 3 ada yang Euro 2. Tapi bahkan sebenarnya mau euro 5 pun kita ada kita tinggal order, 3 bulan datang," pungkas Mukiat. (dry/ddn)

Hide Ads