Efek Positif-Negatif Fenomena Om Telolet Om

Efek Positif-Negatif Fenomena Om Telolet Om

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 21 Des 2016 11:18 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Bus dengan klakson berbunyi 'telolet' viral di media sosial. Masyarakat tak sedikit yang meminta sopir bus yang melintas untuk membunyikan klakson telolet.

Ketua Umum Bis Mania Community (BMC) Arief Setiawan menilai, fenomena klakson telolet menjadi salah satu bentuk kurang hiburan. Menurutnya, fenomena ini menjadi bentuk

"Saya rasa (telolet) ini salah satu bentuk kurang hiburan. Di zaman modern, bermain sudah jarang, akhirnya mainan sama gadget, akhirnya mereka ada tempat nongkrong sama main kan senang gitu anak-anak pada hal yang baru. Saya rasa misalnya dilanjutin sampai 2-3 bulan sudah bosan sih," kata Arief, Rabu (21/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, fenomena klakson telolet ini memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya, klakson telolet bisa mempromosikan penggunaan bus yang sekarang sudah beda dengan zaman dulu karena fasilitasnya lebih baik.

"Ini (fenomena klakson telolet) bisa memperkenalkan ke masyarakat umum bahwa bus sebagai transportasi massal sudah bagus dan banyak fasilitasnya. Ini juga ikut membantu pemerintah mengampanyekan ayo naik bus, ayo naik kendaraan umum. Sehingga bisa mengurangi kemacetan," kata Arief kepada detikOto melalui pesan singkatnya.

Bahkan menurutnya, klakson telolet ini juga bisa menjadi pemersatu masyarakat Indonesia. Sebab, berbagai macam latar belakang masyarakat berkumpul menyukai hal yang sama.

"Telolet juga bisa menjadi pemersatu masyarakat dari isu SARA saat ini. Karena dari berbagai macam latar belakang juga kumpul jadi satu," ujar Arief.

Namun, ada sisi negatifnya pada fenomena klakson telolet yang viral. Menurut Arief, risiko keselamatan penggemar klakson telolet sering diabaikan.

"Negatifnya antisipasi keamanan, meresahkan pengguna jalan lain, hingga membuat macet," ucapnya.

(rgr/ddn)

Hide Ads