Kurang Tidur Langsung Nyetir Tingkatkan Risiko Kecelakaan

Kurang Tidur Langsung Nyetir Tingkatkan Risiko Kecelakaan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 07 Des 2016 12:47 WIB
Foto: GEM Motoring Assist
Jakarta - Seorang pengemudi direkomendasikan untuk tidur selama tujuh jam dalam 24 jam. Menurut penelitian terbaru, jika pengemudi tidur kurang dari tujuh jam, risiko kecelakaan akan meningkat.

Penelitian yang dilakukan AAA Foundation for Traffic Safety menunjukkan, pengemudi yang tidur satu atau dua jam kurang dari rekomendasi, risiko kecelakaannya meningkat dua kali lipat. AAA memperingatkan, pengemudi yang kurang tidur memiliki konsekuensi yang mematikan.

"Jika Anda kurang tidur, Anda tidak bisa berharap tetap bisa aman di balik kemudi. Penelitian baru kami menunjukkan bahwa seorang sopir yang tidur kurang dari lima jam memiliki risiko kecelakaan sebanding dengan seseorang yang mengemudi di bawah pengaruh alkohol," kata Executive Director AAA Foundation for Traffic Safety, Dr. David Yang dalam siaran persnya, Rabu (7/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala mengemudi mengantuk bisa membuat sopir kesulitan menjaga mata tetap terbuka, membuat mobil melenceng dari jalur saat berjalan.

"Gagal mempertahankan jadwal tidur yang sehat berarti membuat diri sendiri atau orang lain lebih berisiko di jalan," kata Director of Traffic Safety Advocacy and Research for AAA, Jake Nelson.

Untuk perjalanan panjang, pengemudi pun harus beristirahat cukup. Sopir harus mengemudi ketika tubuh dalam keadaan bugar, menjadwalkan istirahat setiap dua jam sekali, menghindari makanan berat, berpergian dengan penumpang lain sehingga bisa bergantian mengemudi, dan hindari konsumsi obat yang menyebabkan kantuk. (rgr/ddn)

Hide Ads