'Anak di Bawah Umur Terlalu Dimanjakan dengan Kendaraan Bermotor'

#nodrivingunder17

'Anak di Bawah Umur Terlalu Dimanjakan dengan Kendaraan Bermotor'

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 07 Sep 2016 13:28 WIB
Anak di Bawah Umur Terlalu Dimanjakan dengan Kendaraan Bermotor
Foto: dok detikOto
Jakarta - Di Jepang sebagai salah satu negara maju, anak-anak di bawah umur dididik untuk lebih mandiri. Hal itu betolak belakang dengan di Indonesia yang masih ada saja orangtua yang memanjakan anak-anak di bawah umur dengan memberikan kendaraan bermotor--meski tidak semuanya.

Saleha Juliandi yang membuat petisi "DUKUNG!! PENJARAKAN ORANGTUA yang Mengizinkan Anak di Bawah Usia Mengendarai Motor/Mobil" prihatin dengan kondisi generasi muda Indonesia yang sudah dimanjakan dengan kendaraan bermotor. Padahal, saat Saleha tinggal di Jepang beberapa waktu lalu, anak-anak di negeri itu malah dididik lebih mandiri.

"Dulu saya pernah tinggal di Jepang kan. Selama itu di sana anak-anak enggak boleh ke sekolah naik kendaraan. Bahkan anak SMP saja naik sepeda, enggak ada yang naik motor. Terus terang saja saya prihatin, kok generasinya (di Indonesia) begini, sudah dimanja, ke mana-mana naik motor sendiri dan membahayakan orang lain. Sementara di Jepang lebih maju, karena dari kecil dididik kerja keras," ujar Saleha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu contoh anak-anak dididik lebih mandiri di Jepang adalah saat berpergian ke sekolah. Meski sekolahnya terlampau jauh, anak-anak di Jepang tidak ada yang diantar menggunakan kendaraan bermotor oleh orangtuanya.

"Anak saya yang SD itu ke sekolah 40 menit jalan kaki (ketika tinggal di Jepang). Dan kami kan tinggalnya di pegunungan, jadi naik-turun, naik-turun. Itu enggak boleh diantar naik mobil. Pokoknya kalau dalam kondisi sehat, itu tetap harus jalan kaki, walaupun hujan lebat atau salju tebal itu tetap harus jalan kaki. Dari sekolah yang menegaskan seperti itu. Dan orangtua pun patuh. Enggak sembunyi-sembunyi mengantar anak. Memang di sana seperti itu, jadi sudah diwajibkan berangkat sekolah enggak boleh diantar orangtua," kata ibu dari 4 anak itu.

Peraturan itu, kata Saleha, dibuat untuk melatih anak agar kerja keras dan lebih mandiri. Selain itu, peraturan ini juga bisa mengurai kemacetan. "Karena kalau pagi-pagi kan kalau antar sekolah jadi macet," ujarnya.

Jika anak-anaknya sakit, baru orangtuanya bisa mengantar ke sekolah. Itu pun harus izin dulu ke pihak sekolah. "Kalau anak itu sakit, biar enggak terlalu capai, mereka mengantar naik kendaraan," kata Saleha.

(rgr/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads