Seperti yang dikatakan Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu, saat dihubungi detikOto.
"Ketika anak kecil ini lolos bisa berkendara di usia anak-anak, tanpa ada yang melarangnya. Nanti ini akan terus menular ke keturunan mereka lagi," ujar Jusri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga kembali menurut Jusri, peran orangtua, lembaga pendidikan, instansi pemerintah, hingga pelaku otomotif harus bertanggung jawab, untuk memberikan ilmu akan pentingnya keselamatan berkendara.
"Karena pendidikan kita juga tidak memberikan porsi untuk pendidikan berkendara. Sudah waktunya orang tua mengubah persepsi mereka, tentang keselamatan tidak hanya dijalan raya, tapi seluruh aspek. Begitu juga dengan pemerintah yang harus lebih peduli. Karena ini juga bisa memberikan kerugian para perekonomian akhirnya," katanya.
"Coba hitung berapa kerugian korban akibat kecelakaan. Dan terlebih, apakah kematian seseorang itu ada nilainya? Itu tidak ternilai," tambahnya.
Kami membuka kesempatan bagi Otolovers yang ingin bertukar pikiran mencari solusi mengenai isu ini atau memiliki pengalaman dengan anak-anak yang mengendarai kendaraan.
Atau apakah Anda termasuk orangtua yang melarang anak kesayangan menggunakan kendaraan, silakan berbagi pikiran. Kirim pendapat Anda ke redaksi@detikoto.com dengan subyek #nodrivingunder17.
Anda juga bisa meramaikan media sosial di Facebook, Twitter atau akun sosial media lainnya dengan hashtag yang sama, #nodrivingunder17. Salam safety driving!
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah