Bagi peserta, ikut serta di ajang Shell Eco Marathon (SEMA) bukan sekadar gengsi tetapi juga pertaruhan sehingga kendala apapun akan dihadapi, tak terkecuali bagi Tim Kalisaha 28. Tim ini nyaris gagal ikut di lomba itu, karena penerbangan yang tertunda, namun berkat kegigihan, mereka akhirnya bisa berlaga.
Seperti yang diceritakan Hary Wibowo , 54 tahun, Dosen Pembibing Tim IST Akprind 1 saat berbincang dengan detikOto, di Manila, kemarin. Menurut Hary, pada saat akan berangkat di menit-menit terakhir, ternyata pesawat yang mereka tumpangi harus menunda keberangkatan.
Soalnya, pada saat itu, atraksi latihan penerbangan TNI AU yang digelar secara rutin di Bandar Udara Adi Sucipto, Yogyakarta. "Ya kita terlambat karena sempat tertahan di Jakarta akibat ada latihan pesawat TNI AU di Adi Sucipto,β ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim ini memiliki keunikan tersendiri, terutama dari penampilannya. Para anggota tim mengenakan blangkon, tutup kepala atau topi tradisional khas Jawa.
Bahkan, awalnya mereka akan mengenakan pakaian khas Jawa khususnya Yogyakarta yakni beskap dan blabgkon. Namun, karena mereka tak bisa mengikuti flag off, maka rencana itu diurungkan dan hanya berblangkon saja.
Sejatinya, keikutsertaan tim yang berasal dari IST Akprind 1 Yogyakarta di ajang SEMA ini merupakan yang kedua kalinya. Hanya saja, tahun lalu menggunakan nama tim yang berbeda.
"Ini yang kedua kalinya dulu saya juga sebagai dosen pebimbingnya, dulu nama timnya Mataram Proto sekarang berubah nama jadi Kalisaha 28 yakni nama jalan Universita kami," papar Hary.
Kalisaha adalah nama dari salah satu kuda tercepat milik kerjaan keratonYogyakarta dan kini telah dijadikan nama jalan. Soal target di perlombaan, Hary berharap kendaraan kreasi anak asuhnya bisa menjadi kendaraan tercepat dan irit bahan bakar di ajang lomba tersebut.
Lantas bagaimana dengan pakaian lengkap Jawa, beskap plus blangkon? Hary berjanji tim akan mengenakannya pada kesempatan mendatang.
(edo/arf)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis