"Jakarta itu sekarang seperti kota New York, kota yang penghuninya sibuk dengan berbagai aktifitas, selalu terburu-buru dan banyak yang melupakan attitude saat berada dijalan raya," ujar Edwin disela peluncuran buku Wind Rider, Menyerempet Bahaya demi Perdamaian Dunia di kawasan Cipete, Jalan Pangeran Antasari, Jakarta, Rabu (15/6/2011).
Karena itulah Edwin sudah lelah untuk mengeluhkan keadaan lalu lintas Jakarta. Dirinya pun pasrah apabila ada yang menyerempet, atau menabrak kendaraannya dari belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu disini sangat diperlukan attitude dan kesadaran yang baik dalam berkendara, karena jalan raya itu bukan hanya milik seorang tapi buat semua masyarakat," tambahnya.
Saat ini, meski mengaku senang mengendarai motor dirinya kini lebih sering menggunakan motor. Hal itu tidak lain karena berbagai aktifitas yang dijalaninya tiap hari mengharuskan dirinya membawa banyak barang yang ribet bila dibawa dengan motor.
"Untuk saat ini saya lebih senang mengendarai mobil, karena ini dilihat dari aktifitas saya yang tidak memungkinkan untuk menggunakan motor. Seperti banyaknya barang bawaan yang saya bawa, dan saya bisa melawati jalan bebas hambatan untuk mempersingkat waktu. Tetapi kalau untuk motor itu merupakan hobby saya," tutup Edwin yang sehari-harinya selalu menggunakan BMW 528.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah