Tetapi di Thailand, Anda bisa menikmati Cruze diesel ini, dengan mesin yang lebih besar yakni 2.000 cc. Dan di sela-sela kunjungan beberapa media ke Thailand pekan lalu, kami pun berkesempatan untuk mencicipi Cruze diesel varian tertinggi yakni Cruze LTZ.
Eksterior
Tidak ada bedanya dengan Cruze versi bensin dari sisi luar. Mobil yang lahir setelah GM menyatakan kebangkrutannya itu seperti ingin mengatakan kalau "Kami sudah kembali".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Interior
Memasuki mobil, kita tidak perlu repot menyalakan remote kunci, tinggal melangkah saja asalkan ada kunci di saku kita atau dalam genggaman. Hal ini bisa terjadi karena mobil sudah dilengkapi dengan fitur Passive entry.
Melongok ke bagian dalam, interiornya mengusung dual cockpit yang terinspirasi dari mobil muscle car Amerika Chevrolet Corvette.
Pandangan seperti terbagi dua ketika melihat dashboardnya. Konsol tengah berbentuk V didesain Chevy untuk menyambungkan konsol dengan interior mobilnya.
Sementara joknya menggunakan jok kulit dua warna dengan warna merah bata lebih dominan. Sementara kemudinya juga tak lepas dari balutan kulit dan memiliki tombol untuk pengaturan audio atau mode lainnya.
Layar Driver Information Display di bagian dashboard bagian tengah cukup besar dengan menyajikan berbagai informasi soal konsumsi BBM, kecepatan, jarak, dan lainnya. Kenyamanan khas sedan.
Mesin

Mesin Cruze diesel menggunakan mesin 2.000 cc, common-rail, direct and multiple VCDi fuel injection yang memompa tenaga sampai 150 hp pada 4.000 rpm dan torsi 320 Nm pada putaran mesin rendah 2.000 rpm. Transmisinya menggunakan transimisi otomatis 6 kecepatan yang bisa atur ke manual.
Karena sudah mengusung Passive Start, maka ketika memasuki kabin mobil, kita tinggal memencet tombol Start/Stop yang terletak di sebelah kiri setir. Fitur yang tidak kita temui di Chevy Cruze tanah air.
Ketika mesin dinyalakan, tidak terlalu berisik seperti mesin diesel umumnya. Bahkan suaranya hampir tidak terdengar ke bagian kabin.

Jalan yang dilalui dalam test drive kali ini cukup beragam. Perjalanan diawali dari jalanan Bangkok yang macet sampai jalur cepat di kawasan pantai yang sudah akrab dengan suasana kerajaan yakni Hua Hin sekitar 200 km dari Bangkok.
Dan benar saja, ketika mulai di gigi pertama, kami merasakan tenaga yang lebih dahsyat ditawarkan oleh Cruze diesel.
Mobil pun gampang kita tekan pedal gasnya dalam-dalam, mobil pun langsung ngacir hingga 140 km per jam dan tetap stabil. Sayang ketika memasuki 160 km per jam, kami merasakan sedikit getaran pada bagian belakang mobil yang memaksa kami untuk sedikit mengurangi kecepatan.
Poin Plus Chevy Cruze Diesel
- Start/Stop Button
- Stabilitas
- Akselerasi
- Tenaga
- Getaran di mobil saat kecepatan tinggi
Β
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Kok Bisa Oknum TNI Lawan Arah Ditegur Karyawan Zaskia Mecca Malah Mukul?
Viral Tesla Cybertruck Pelat ZZH Pakai Patwal 'Tot Tot Wuk Wuk'
Komunitas Motor tapi Tak Tahu Etika: Adang Bus di Tikungan, Turunan, Marka Garis Solid