Toyota Perbaiki 650.000 Prius di Seluruh Dunia

Detroit - Setelah sebelumnya pernah bermasalah karena kebocoran minyak rem dan sistem elektriknya yang bermasalah, mobil hybrid terlaris di dunia, Toyota Prius kini harus kembali menerima kenyataan pahit kalau sistem pendingin mesin mobil ini cacat.

Toyota seperti dilansir Reuters, Selasa (30/11/2010) telah memberitahu diler-diler Toyota untuk mulai memperhatikan sistem pendingin ini karena dapat menyebabkan mobil kepanasan. Prius yang akan diperbaiki merupakan Prius model lama buatan tahun 2004 sampai 2007.

Ada sekitar 650.000 Prius di seluruh dunia dengan model ini. Sebanyak 378.000 unit Prius terkena masalah ini di AS. Toyota pun dikabarkan sudah siap melakukan kampanye recall terhadap mobil-mobil yang ada di Amerika. Sisanya untuk Prius di luar AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan menyebutkan kalau pompa yang menyalurkan cairan pendingin tidak berfungsi sehingga dapat menyebabkan mobil hibrid ini jadi terlampau panas yang pada akhirnya akan menhilangkan tenaga dari mobil ini.

Toyota mengatakan pihaknya belum menerima laporan kecelakaan atau cedera dari masalah ini tapi juru bicara Toyota John Hansin mengatakan bahwa Toyota siap mengganti pompa yang rusak untuk menghindari risiko keselamatan.

Lebih lanjut produsen terlaris di dunia ini juga mengatakan kalau desain dari pompa bisa membuat gelembung udara memasuki sistem, memperlambat sirkulasi pendingin dan kemudian akan membuat komponen-komponen hibrida memanas.

Pemanasan dari komponen itu lalu memicu lampu peringatan. Dan jika dibiarkan tanpa pengawasan, Prius bisa terlalu panas dan jatuh ke mode fail-save di mana tenaga mesin akan berkurang.

Untuk masalah ini rencananya Toyota akan mulai memberitahukan pemilik Prius pada awal Desember dengan jumlah terbesar ada di California dimana ada sekitar 107.500 Prius.

Kampanye recall kali ini semakin menambah daftar hitam Toyota. Sebab sejak awal November tahun lalu hingga sekarang tercatat sudah 15,4 juta unit mobil produksi Toyota yang ditarik karena berbagai cacat termasuk 11 juta di Amerika Serikat.

(ddn/ddn)