Nah kedua hal inilah yang diusung Daihatsu terhadap low SUV andalan miliknya, Terios. Mobil dengan mesin berkapasitas 1.500 cc ini terbukti tangguh melibas jalanan tidak rata serta menaklukan medan offroad ringan serta sangat up to date bila diajak jalan-jalan di perkotaan.
Hal itu terbukti ketika detikOto mengajak mobil yang tampangnya baru dibenahi pada awal Oktober ini ke sekitaran wilayah Yogyakarta ketika PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membawa sejumlah wartawan mengetes mobil ini sekaligus menikmati keindahan alam dan kuliner kota gudeg tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, tidak menunggu lama, rombongan langsung beranjak ke pantai Parang Kusumo untuk menikmati keindahan pantai sekaligus mengadakan sebuah sesi foto singkat di pantai berombak besar ini.
Selesai menikmati ombak pantai Parang Kusumo dan menjelajahinya dengan ATV, rombongan pun beranjak ke daerah Imogiri untuk mencicipi sate kambing yang terkenal di daerah itu.
"Acara semakin menarik karena setiap tempat yang kita kunjungi itu harus
didatangi setelah setiap kelompok memecahkan teka-teki yang kita berikan," ungkap Head Domestic Marketing Division ADM Elvina Afni di sela-sela acara.
"Semua ini tujuannya selain untuk mencoba ketangguhan Terios, juga untuk
menikmati kuliner dan keindahan alam Yogyakarta," tambahnya.
Di hari kedua, rombongan menuju sebuah candi bernama Candi Ratu Boko di daerah Prambanan. Candi ini tampak megah dan bersih. Sayang keindahan candi ini tidak tersosialisasi dengan baik. Hal itu terlihat dari sedikitnya pengunjung yang datang ke candi tersebut.
Wisata sejarah bersama Terios tidak berhenti sampai disitu. Sebab setelah
selesai menikmati candi Ratu Boko, rombongan langsung menuju Taman Sari yang merupakan tempat pemandian Sultan Kraton Yogyakarta.
Ketika melintasi tengah kota, wajah baru Daihatsu Terios ini sempat menarik minat masyarakat kota yang terkenal sebagai kota pelajar ini. Beberapa wisatawan asing pun terlihat mengamati mobil yang dilepas dengan harga mulai dari Rp 155 jutaan ini.
Tidak lama berselang, rombongan langsung menuju target berikutnya, yakni Merapi. Namun di sana, bukan gunung Merapi yang terkenal dengan juru kunci Mbah Maridjan yang menjadi objek tujuan, melainkan sebuah taman yang berisi berbagai macam tanaman obat untuk jamu.
Di sana, rombongan diperlihatkan berbagai tanaman asli Indonesia yang berkasiat sebagai jamu sekaligus menikmati jamu racikan dari tanaman itu.
Dan terakhir, tidak lengkap rasanya bila ke Yogya tanpa mengunjungi Malioboro. Tempat ini didatangi rombongan di hari ketiga, tujuannya adalah benteng Vredeburg yang merupakan situs peninggalan Belanda. Lagi-lagi, disini Terios mampu menarik perhatian orang-orang yang melihatnya.
Tapi bagaimanakah performa Terios ketika melibas jalanan Yogya dari berbagai arah itu? Tunggu ulasannya di detikOto.
(syu/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Harusnya Dilarang Beroperasi