Kebanyakan pabrikan Jepang yang lebih dulu mapan di Indonesia mengganggap semua produk punya pasar masing-masing.
"Tidak, mereka tidak akan ganggu pasar kita. Kan semua ada porsinya masing-masing," ujar Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor Joko Trisanyoto di sela-sela peringatan Hari Pendidikan Nasional Grup Astra di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (18/5/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amelia berpendapat dengan lahirnya Esemka, peta persaingan roda empat di Indonesia akan semakin ramai dan konsumen pun jadi banyak pilihan.
"Ah enggak akan ganggu. Malah bagus kan, konsumen jadi banyak pilihan," ujarnya.
Sementara Isuzu menganggap target market yang digarap mobil nasional yang digarap 5 SMK itu secara mendasar berbeda dengan pabrikan-pabrikan yang sudah ada saat ini.
"Pasar mereka kan niche (khusus) dan segmented. Jadi tidak akan ada yang terganggu dengan hadirnya mereka," pungkas Yohannes Nangoi.
Esemka sendiri merupakan mobil yang dibuat oleh siswa-siswa SMK seperti SMK 2 Solo, SMK 5 Solo, SMK Muhammadiyah Borobudur dan SMK 1 Singosari dengan mengusung tiga pilihan mesin bensin dan 1 mesin diesel.
Rencananya Esemka akan dilahirkan dalam dua model yakni Sport Utility Vehicle (SUV) yang akan diberi nama Rajawali dan double cabin dengan nama Digdaya.
Keduanya akan diluncurkan pada hari jadi Republik Indonesia 17 Agustus mendatang dengan banderol antara Rp 150 juta sampai Rp 180 jutaan.
(syu/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Harusnya Dilarang Beroperasi