Mobil Boleh Tua, Tapi Mesin Baru dan Irit

Mobil Listrik LIPI

Mobil Boleh Tua, Tapi Mesin Baru dan Irit

- detikOto
Senin, 22 Mar 2010 08:56 WIB
Jakarta - Mengonversi mobil biasa menjadi mobil listrik diklaim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bisa menghemat kantong.

Apalagi jika mobil yang dikonversi adalah mobil tua. Penggantian mesin mobil ke mesin listrik akan menambah umur kendaraan dan menghemat pengeluaran.

"Mobil makin tua makin boros kan? Nah agar tidak boros dan tetap masih bisa digunakan adalah mengonversikan ke mesin listrik. Dengan itu tidak ada batasan umur mesin dan tetap hemat kantong," kata Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI
Syahrul Aiman akhir pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk perhitungan standar mobil Kijang konvensional mengonsumsi bahan bakar sekitar 8 km/liter. Berarti setiap kilometer dengan mengunakan premium, biaya bahan bakar setiap kilometernya membutuhkan Rp 580 (Rp 4.500 dibagi 8 km). Belum lagi biaya lain, seperti oli mesin dan sebagainya.

Nantinya bila pemilik mobil berniat maka sumber tenaga menggunakan 16 buah baterai yang dihubungkan ke sistem kontrol dan inverter untuk menggerakan as roda mobil.

Menurutnya siapapun pasti bisa mengkonversi mobilnya asal pemilik mobil bersedia mesinnya diubah. Namun agar mobil tua bisa berjalan dengan mulus si pemilik harus menyiapkan dana yang tidak sedikit yakni Rp 150 juta. Satu perusahaan yang berminat mengonversi mobilnya adalah PLN. (ikh/ddn)

Hide Ads