Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian Panggah Susanto di sela-sela seminar mengenai Green Car di Ballroom FX Plaza, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10/2009).
"Sedan bagi banyak kalangan masih identik dengan mobil orang kaya, inilah yang membuat harga mobil jadi mahal dan tidak rasional, karena idiom ini ternyata juga diikuti oleh stake holder kita dalam menentukan besaran pajak mobil jenis ini," papar Panggah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mobil biasa katakanlah pajaknya 20 persen, nah kalau mobil ada buntutnyaΒ (bagasi/sedan) pajaknya bisa 50-60 persen. Padahal kalau pajaknya bisa diturunkan atau paling tidak disamakan dengan jenis lain, pasti volume sedan bisa meningkat," ungkapnya.
Dan bila volume penjualan sedan meningkat, volume penjualan nasional pasti akan ikut terkerek naik. "Dan bukan tidak mungkin kita jadi basis produksi mobil jenis ini selain MPV," pungkasnya.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat