4 Perguruan Tinggi Berlomba Buat Mobil Paling Irit di Dunia

Jakarta - Sebanyak 8 tim dari 4 Perguruan Tinggi yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) akan berlomba dengan pelajar lain di seluruh dunia menciptakan mobil paling irit di dunia.

UI menyiapkan 3 tim, ITB 3 tim, dan UGM dan ITS masing-masing 1 tim akan mewakili Indonesia dalam ajang lomba pembuatan mobil irit yakni Shell Eco-marathon (SEM) Asia yang akan digelar Juli 2010 di Malayasia.

Shell Eco-marathon (SEM) merupakan program kepedulian dari Shell yang menantang para pemuda di seluruh dunia untuk menciptakan kendaraan masa depan yang dapat dipacu sejauh mungkin dengan energi seminim mungkin. Shell baru menggelar lomba ini di Asia untuk pertama kalinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan mengikuti ajang ini, besar harapan kita dapat membawa nama Indonesia lebih baik di kancah internasional," kata Presiden Direktur PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi dalam jumpa pers Shell Eco-marathon (SEM) di Hotel Four Seasons, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (14/8/2009).

Menurutnya, dengan mengikuti ajang ini berarti kita terus mendukung anak bangsa untuk mengembangkan inovasi mereka dengan menciptakan kendaraan inovatif.

"Kita akan terus mendukung menjembatani anak bangsa untuk mengembangkan inovasi mereka. Dan riset inovatif ini yang menjadikan produk mereka menjadi skala produk internasional dimana mengurangi gas rumah kaca," ucapnya.

Sebanyak 8 team dari 4 Perguruan Tinggi ini diberi kesempatan untuk mengembangkan dari mulai mesin hingga kuntur bodi, dimana mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan karyanya namun tidak melupakan keseimbangan dan kelanjutan lingkungan hidup dengan membuat karya yang seefisien mungkin.

Dalam kesempatan ini juga dihadiri instansi pemerintah yakni Badan Pengkajian dan Penerepan Teknologi (BBPT).

BBPT selaku instansi pengkajian alat dan terknologi mendukung dan merasa perlu untuk menyemangati anak bangsa dalam berkarya, untuk itu BPPT akan memfasilitasi mahasiswa tersebut untuk menguji fisik kendaraan yang telah dibuat salah satunya aerodinamis suatu kendaraan.

"Kita terus mendukung mahasiswa-mahasiswa ini untuk menghasilkan suatu kendaraan yang tingkat efisiensinya yang maksimal, dan diharapkan dengan adanya ini akan memacu anak bangsa berkretifitas. Kita juga akan memfasilitasi mereka untuk menguji ditempat kami," ujar Ketua BBPT Marzan A. Iskandar.

PT Shell Indonesia sendiri akan membantu dana sebesar US$ 2.000 untuk material pembuatan mobil, biaya keberangkatan sebesar US$ 1.750 untuk setiap tim.

(ikh/ddn)