Namun sebelum itu terjadi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo di sela-sela seminar nasional industri otomotif nasional yang bertema 'Merebut Posisi Puncak di Pasar ASEAN' di Departemen Perindustrian, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (17/6/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarat-syarat tersebut antara lain adanya kebijakan dari pemerintah yang mendukung industri ini misalnya pajak. Begitu pula dengan infrastruktur industri otomotif yang harus segera diperbesar.
Belum lagi pengembangan industri kemponen yang juga harus lebih diprioritaskan agar agar kita dapat menjadi contoh pusat pengembangan industri kendaraan di ASEAN.
"Karena bila segala hal itu sudah kita penuhi, volume yang selama ini didewakan sebagai standar dengan mudah akan dapat kita penuhi," papar Bambang.
Sebab menurut Bambang Indonesia sudah memiliki segala keunggulan baik dari daya saing maupun kemampuan SDM yang bisa dibilang diatas rata-rata kemampuan negara lain di ASEAN.
"Karena kita kan sebenarnya sudah cukup belajar puluhan tahun dengan Jepang," ujarnya.
Apalagi Indonesia pun memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan potensi pasar otomotif yang juga merupakan terbesar di ASEAN. Namun saat ini, hal itu belum tergarap dengan baik.
"Bayangkan saja, alam kita punya semuanya belum lagi jumlah penduduk yang sudah lebih dari 230 juta, bukankah itu pasar yang sangat potensial," tanya Bambang.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Momen Anies Baswedan Mau Isi BBM di SPBU Shell, tapi Stok Kosong
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?