Kondisi alam Indonesia dan kenyataan bahwa sebagian masyarakatnya hidup sebagai pedagang dan petani membuat pick up double cabin memjadi pilihan bijak.
Karena itulah SMK 1 Singosari Malang memilih model ini pada mobil ciptaannya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMK 1 Singosari Malang Bagus Gunawan ketika berbincang dengan detikOto, Jumat (22/5/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SMK yang dipimpin Bagus 'kebagian proyek' mengerjakan mobil Esemka 1.500 cc. Sekolahnya kebagian mengerjakan mobil pick up double cabin, sedangkan SMK lainnya mengerjakan model mobil lainnya.
Bagus menuturkan, kondisi alam Indonesia yang lumayan keras dengan aktifitas masyarakatnya yang tinggi membutuhkan sebuah mobil yang tangguh.
Apalagi masyarakat kita pun sebagian besar adalah petani, nelayan dan pedagang yang membutuhkan sebuah kendaraan pengangkut barang yang kuat.
"Dengan double cabin ini, masyarakat dapat menempatkan lebih banyak barang bawaannya," tandas Bagus.
Terlebih kendaraan ini pun juga memiliki tempat untuk penumpang di kabin baris kedua yang membuat pekerja yang membantu mengantarkan barang jadi lebih manusiawi.
Jadi double cabin dianggap sebagai sebuah model kendaraan yang paling pas dan berguna untuk masyarakat Indonesia dibandingkan dengan model lainnya.
"Motivasi awal kami memang ingin membuat sebuah mobil yang berguna bagi orang banyak, dan menurut kami double cabin dapat melakukannya," terang Bagus.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Mobil Mewah Tina Talisa yang Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga
Riwayat Esemka: 'Dulu Digadang-gadang Mendunia, Kini Diseret ke Meja Hijau'