Suhu aspal tercatat 45 derajat celcius. Fatamorgana tampak di ujung tikungan pertama selepas garis start, dimana saat ini belasan pembalap mengisi posisi startnya masing-masing.
Tak perlu menunggu lama, juga belasan pasang kaki jenjang melenggang beriring menuju garis start. Sesekali terpaan angin memain-mainkan rok mini yang mereka kenakan.
Tugas mereka hanya satu yakni memayungi pembalap di belakang garis start, sebelum race dimulai. Namun peran mereka selaku umbrella girl sepertinya memang tidak bisa dilepaskan dari setiap event balapan. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai pemanis balapan, tapi pemanas balapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, pandangan tersebut mungkin bisa berbeda dimata para umbrela sendiri. Terlebih ketika sederetan rumor dan citra negatif ikut melekat pada diri mereka. Tidak hanya di sirkuit, di luar pun bisa banyak pengaruhnya.
Seperti yang dirasakan Bunga (bukan nama asli), asli kelahiran Jakarta 23 tahun silam ini.
"Aku sih senang-senang aja menjadi umbrella girl. Apalagi pas pertama kali. Bangga rasanya bisa berdekatan dengan pebalap-pebalap," ujarnya santai ketika berbincang dengan detikOto.
Bunga memulai karirnya sebagai umbrella girl belum lebih dari satu tahun terakhir ini. Dimulai dengan menjadi Sales Promotion Girl (SPG) pada acara launching produk salah satu dari 3 pabrikan mobil papan atas tanah air.
Selepas itu, banyak tawaran event, yang rata-rata otomotif berdatangan padanya. Ia mengakui, peran agency memang besar baginya dalam mendapatkan event-event tersebut.
Sampai akhirnya, ia merasa nyaman ketika diberikan tawaran sebagai umbrella girl pada gelaran U Mild Road To Asia, salah satu gelaran balap motor tanah air, pertengahan tahun lalu.
Menurutnya, menjadi umbrella girl itu menyenangkan. selain bisa bertemu dengan pembalap-pembalap dan orang-orang penting dari pabrikan, ia pun bisa mendapatkan fee yang relatif besar.
"Setiap eventnya, rata-rata aku dapat Rp 500.000 per event. Itu kalau tidak ada sampingan. Lumayan, aku cuma memayungi pebalap, setelah itu, banyaknya duduk-duduk," ujarnya.
Ketika ditanyakan, apa yang dimaksud dengan 'sampingan', Bunga hanya tersenyum, namun tidak serta merta menjawab. Akan tetapi, ia memang tidak menampik adanya rumor negatif terhadap dirinya dan rekan-rekan sesama umbrella girl.
"Aku enjoy-enjoy aja. Meskipun ada rumor seperti itu, dan aku akui memang ada, meski tidak semua ya. Tapi aku tidak terpengaruh. Ya memang seperti ini barangkali risiko dari pekerjaanku. Itu kan bagaimana kita menjaga diri. Sama-sama tau saja biasanya," ujar Bunga.
Sementara Desi memiliki pandangan berbeda mengenai hal ini. Menurutnya, timbulnya rumor tersebut adalah hal yang wajar. Dirinya lebih memilih mengacuhkan daripada harus dipusingkan dengan sesuatu yang dianggapnya sebatas rumor tersebut.
Berbeda dengan Bunga, Desi tidak dengan lurus mengakui adanya fakta mengenai rumor negatif seperti itu.
"Aku kurang tahu ya kalau sampai ada yang seperti itu. Bispak lah, atau ready, atau apapun. Yang jelas, itu wajar. Bayangkan aja, untuk bisa dipakai di event balapan, aku sampai harus mengenakan, maaf, g-string yang transparan. Perfeksionis saja, tuntutannya seperti ini. Aku tidak masalah, sebanding lah dengan fee yang aku dapat," ujarnya. (gst/ddn)
Komentar Terbanyak
Ramai Ajakan Tolak Kasih Jalan Pejabat Pakai Strobo, Pramono Bilang Begini
Pokoknya Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Tol kalau Mau Panjang Umur!
Potret Pegawai SPBU Shell Kini Jualan Oli hingga Kopi di Pinggir Jalan Bekasi