Shockbreaker Depan Honda Supra Series Terlalu Keras?

Shockbreaker Depan Honda Supra Series Terlalu Keras?

- detikOto
Rabu, 20 Mei 2015 10:22 WIB
Jakarta - Hallo detikOto, saya Ahmad Rizqi, tinggal di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Mengapa shockbreaker depan Honda Supra X125, Fit, dan lain-lain yang bernama Supra selalu keras? Karena keras sehingga pengereman tidak bisa maksimal.

Dan jika ditekan terlalu lama, shock depan bergetar sehingga setang juga ikut bergetar, dan apabila dengan mekanisme pengereman pompa tambah tidak stabil.

Saya sangat khawatir apabila ini terus-terusan terjadi motor saya tidak bisa melalukan pengereman secara maksimal. Karena menurut saya hampir 75% - 80% pengereman motor memakai rem depan.

Dan ini juga sudah saya buat terobosan dengan cara mengurangi tekanan ban depan tapi tetap saja sangat sulit untuk pengereman.

Mohon infonya, terima kasih.

Jawaban:

Hallo Pak Ahmad, salam detikOto.

Menanggapi pertanyaan bapak mengenai shockbreaker Supra yang terlalu keras, jika dibilang semua keras mungkin engga semua tipe tersebut sama keras Pak.

Karena pabrikan sudah membuat desain sedemikian rupa dengan tingkat kenyamanan yang sempurna dimana kapasitas oli fork depan untuk Supra Series adalah 70.5 Β± 1 cm3 (kubik).

Dengan panjang spring 303.1mm jadi sudah nyaman untuk pengendara saat melakukan pengereman. Selama kanvas rem depan dan disc brake masih baik pasti pengereman pun akan lebih baik.

Mengenai shock depan yang bergetar kemungkinan belum pernah ganti oli shock depan dan juga spring forknya sudah lemah, sehingga tingkat keempukannya (pegasnya) menjadi berkurang.

Kami sarankan untuk mengganti oli fork secara berkala, dan untuk standar penggantian oli fork 24.000 KM atau 2 tahun.

Dan mohon maaf untuk cara mengurangi tekanan angin ban dibawah standar tidak sarankan karena akan bisa membahayakan pengendara karena daya cengkeram ban menjadi tidak baik, jadi tetap disarankan tekanan ban depan sesuai standar saja.

Demikian terima kasih

Andriyanto, Bintang Motor



(Dadan Kuswaraharja/Dadan Kuswaraharja)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads