Berdasarkan hasil perkiraan Kemenhub, jumlah pemudik untuk musim Lebaran tahun 2018 ini akan mengalami kenaikan sebesar 5,17 persen.
"Kami prediksi jumlah pemudik akan mencapai 19,50 juta orang, atau mengalami kenaikan sebesar 5.17 persen dari jumlah pemudik tahun 2017 yang berjumlah 18,60 juta orang," jelas Budi dalam keterangan tertulisnya
Menurutnya, diperlukan berbagai langkah untuk mewujudkan mudik yang selamat. Salah satunya dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh stakeholder serta melakukan pembagian tugas dan peran di lintas sektoral.
"Untuk mendukung pelaksanaan angkutan lebaran, seluruh pejabat/personel Kementerian Perhubungan diminta selain melakukan pemantauan di Posko Pusat Kementerian Perhubungan, juga diperintahkan untuk melakukan monitoring langsung di lapangan. Baik pada masa persiapan, maupun masa pelaksanaan angkutan Lebaran guna menjamin penyelenggaraan di setiap daerah berjalan dengan tertib, aman, terkendali, dan lancar," ujarnya.
Posko Angkutan Lebaran 2018 bertempat di Ruang Nanggala Gedung Cipta lantai 7, Kantor Pusat Kemenhub. Posko ini akan berlangsung selama 18 hari, dimulai dari H-8 (7 Juni 2018) sampai H+8 (24 Juni 2018).
Posko ini diikuti oleh berbagai instansi yang terdiri dari Ditjen Perhubungan Darat, Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Perhubungan Udara, Ditjen Perkeretaapian, Badan Litbang Perhubungan, Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan, KNKT, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek.
Lalu ada juga PT Angkasa Pura I dan II, Perum LPPNPI, PT Pelindo, PT ASDP Indonesia Ferry, PT KAI, PT Jasa Marga, PT Jasa Raharja, Perum Damri, BMKG, Basarnas, Korlantas Polri, Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, Dishub Provinsi DKI Jakarta, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), dan Sentra Komunikasi Mitra Polri (Senkom Mitra Polri) yang turut berpartisipasi dalam Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2018.
Selain membuka posko, Menhub bersama BUMN juga mengadaan mudik gratis demi menekan jumlah kecelakaan.
"Untuk program mudik gratis, Kemenhub dan BUMN/mitra kerja telah menyiapkan kuota sebanyak 245.329 orangyang diharapkan akan menurunkan tingkat kecelakaan di masa angkutan Lebaran," katanya.
Langkah-langkah antisipatif lain yang dilakukan adalah inspeksi keselamatan atau ramp check terhadap seluruh armada angkutan umum.
Sementara itu, Ahmad Yani Direktur Pembinaan Keselamatan Direktorat Jendral Perhubungan Darat menambahkan, seluruh armada angkutan umum yang sudah dilakukan ramp check sebanyak 32.096 bus angkutan umum baik bus antar kota antar propinsi maupun bus antar kota dalam propinsi. Bus yang tidak melewati ramp check tidak diizinkan untum beroperasi selama masa angkutan lebaran 2018. Namun apabila sudah dilakukan perbaikan, baru diizinkan beroperasi.
"Beberapa masalah yang ditemukan antara lain ban gundul, rem tidak berfungsi, wiper tidak berfungsi, dan lainnya", kata Ahmad Yani.
Selain itu, dalam rangka memberikan informasi penting dalam perjalanan mudik, pemerintahjuga menyediakan aplikasi Ayo Mudik.
Aplikasi ini dapat memberi informasi mengenai cuaca, jalur mudik, posko keamanan, posko kesehatan, SPBU, rest area, masjid, dan bengkel sesuai dengan lokasi keberadaan pemudik.
(ad/ad)
Komentar Terbanyak
Ramai Ajakan Tolak Kasih Jalan Pejabat Pakai Strobo, Pramono Bilang Begini
Pokoknya Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Tol kalau Mau Panjang Umur!
Potret Pegawai SPBU Shell Kini Jualan Oli hingga Kopi di Pinggir Jalan Bekasi