Hal itu disampaikan Tetsuro Aikawa dalam jumpa pers di Tokyo pada pekan lalu.
"Saya telah mengambil keputusan untuk mundur pada tanggal 24 bulan depan ketika kami mengadakan pertemuan pemegang saham, untuk mengambil tanggung jawab atas seluruh ketidaknyamanan yang terjadi," kata Aikawa seperti dilansir BBC, Senin (23/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peran Aikawa seperti dilansir Reuters, akan dipegang sementara oleh Chairman yang juga CEO Mitsubishi Motors Corp Osamu Masuko.
Produsen mobil Jepang ini sudah mengakui bahwa penggunaan sistem uji yang digunakan untuk mengelabui data bahan bakar kendaraan sudah dioperasikan selama 25 tahun terakhir.
Sistem digunakan di beberapa model yang dipasarkan di dalam negeri sejak 1991, meskipun ketika itu terjadi perubahan peraturan namun Mitsubishi tak mengindahkan tuntutan perubahan.
Sejauh ini belum jelas sanksi-sanksi yang akan diberikan kepada Mitsubishi karena melanggar peraturan efisiensi bahan bakar. Penyelidikan lebih mendalam masih dilakukan oleh pihak berwenang.
Sebelum skandal terkuak, Mitsubishi Motors tercatat sebagai produsen mobil terbesar keenam di Jepang dan nomor 16 di seluruh dunia. Mitsubishi pun bergabung dalam aliansi Nissan-Renault, setelah Nissan membeli 34 persen saham Mitsubishi senilai Rp 29 triliun. Dengan adanya pembelian saham Mitsubishi oleh Nissan itu, Mitsubishi berencana mengurangi direktur dari 13 orang menjadi 11 orang. Sementara Nissan akan menominasikan 4 direktur termasuk Chairman. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen: Tenaga Hilang, Muncul Bunyi-bunyian