Kompetisi digelar pada tanggal 14-16 November lalu di Politeknik Negeri Bandung. Mobil listrik tersebut buatan 16 mahasiwa UGM dari prodi teknik mesin, Fakultas Teknik dan prodi Elektronika dan Instrumentasi, Fakultas MIPA berhasil meraih juara 1 untuk kategori kecepatan.
Mobil Arjuna ditetapkan sebagai juara setelah mampu menempuh jarak 10 kilometer dalam 12 menit 32 detik. Mobil yang memiliki kecepatan 60 km/jam ini dirakit dengan menghabiskan dana sebesar Rp 37,5 juta. Selain itu mobil yang dirancang selama 6 bulan ini juga berhasil menjadi juara ketiga untuk kategori efisiensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, mobil listrik generasi ketiga buatan mahasiswa UGM ini menggunakan 2 buah motor BLDC 48 Volt; 45 Ah; 1000 W dengan 2 buah controller. Mobil ini masih menggunakan sumber tenaga dari aki 12 V; 45 Ah sebanyak 4 buah yang dirangkai seri serta konstruksi rangka mobil seperti mobil formula agar keamanan pengemudi serta kestabilan mobil tetap terjaga saat melaju.
"Penggunnaan aki kita sesuaikan dengan peraturan di kompetisi ini," katanya.
Dia mengatakan mobil listrik pada umumnya menggunakan baterai. Namun mobil ini menggunakan aki. Hal itu tidak menjadi masalah bagi timnya, apabila dalam kompetisi di tahun depan diharuskan menggunakan baterai mobil listrik.
Ia bersama 16 anggota tim lainnya akan berusaha mengembangkan baterai mobil listrik. Kendati harga baterai mobil listrik diperkirakan hampir sama dengan harga mobil Arjuna.
Sementara itu driver Arjuna, Basirudin Qori Wicaksono mengaku dirinya tidak mengalami kendala dalam mengendarai Arjuna. "Bedanya kecepatan mobil ini tiga kali lebih cepat dibanding saat pertama dikembangkan. Manuver dan suspensinya pun jauh lebih enak,β katanya.
(bgs/lth)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK